Tak selamanya Bayi akan terlihat menggemaskan, hal ini akan Bunda lihat saat Buah Hati meluapkan emosinya dengan menangis kencang, berguling di lantai hingga melempar barang. Fase ini dikenal dengan Tantrum, dimana fase ini sebenarnya lebih sering sekali terjadi pada balita, namun tidak menutup kemungkinan Bayi juga akan mengalaminya.
Kondisi seperti ini normal ya Bun, karena tantrum merupakan bagian dari tahapan perkembangan Buah Hati. Pastikan Bunda tidak langsung panik dan jadi terbawa emosi. Lalu bagaimana cara mengatasi Bayi yang sedang tantrum? Simak info lengkap berikut ini :
Saat menghadapi bayi yang mengalami tantrum untuk pertama kali, Bunda pasti akan merasa panik dan terkejut, apalagi jika Bunda yang baru pertama kali memiliki anak. Padahal sebagai orang tua kita tidak boleh langsung panik saat menghadapainya. Tariklah nafas, tetaplah bersikap tenang dan berpikiran positif, jangan sampai sikap si Bayi ikut memancing amarah Bunda.
Walaupun belum dapat bicara dan memahami, Bunda juga bisa mengajaknya berbicara dengan tenang dengan kata-kata yang lembut. Kebiasaan menenangkan ini niscaya akan dapat mengajari Buah Hati menghadapi kemarahannya kelak.
Untuk mengatasi tantrum si Bayi, Bunda harus mengetahui terlebih dahulu penyebabnya. Beragam hal bisa menjadi penyebab tantrum, ditambah lagi si Bayi yang belum bisa mengutarakan apa yang ia inginkan. Tantrum pada Bayi biasanya terjadi karena ia tidak nyaman dengan lingkungannya, lapar, mengantuk hingga kelelahan.
Pastikan Bunda mengetahui kapan ia merasa lapar, siap sedia memberikan ASI, susu dan selalu menyediakan juga snack kesukaannya. Atau pada saat ia menangis dan rewel, Bunda bisa gunakan suara dan sentuhan lembut sambil mengusapkan tubuhnya Konicare Minyak Telon Extra Lemongrass. Suara lembut Bunda ditambah dengan hangat dan harum alami dari Konicare akan membuat Buah Hati merasa tenang serta rileks. Jika penyebabnya sudah diketahui, pastinya Bunda akan lebih mudah untuk mengatasi tantrumnya.
Tahukah Bunda, tantrum dilakukan Bayi karena kebutuhannya tidak terpenuhi atau saat ia tidak menyukai sesuatu. Cobalah untuk mengalihkan perhatiannya dengan mainan kesukaannya saat ia mulai mengekspresikan rasa tidak sukanya. Bayi sangat mudah melupakan sesuatu dan berganti dengan hal baru yang menarik perhatiannya.
Karena belum bisa menyampaikan dan mengekspresikan keinginannya, tantrum si Kecil bisa saja dimulai sejak ia Bayi. Meskipun terkesan sulit, jangan sampai hal tersebut mempengaruhi cara Bunda bereaksi. Demikian beberapa tips dari Konicare untuk mencegah tantrum pada Bayi. Jika dirasa masalah tantrum tidak dapat diatasi sendiri, jangan segan untuk meminta bantuan orang lain atau dengan mengunjungi dokter ataupun psikolog ya, Bun.
makasih infonya