Hari-hari terakhir puasa adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar masyarakat kita. Menjelang lebaran, berbagai persiapan mulai dilakukan mulai dari membuat kue, belanja baju, dan mengatur dekorasi ruangan. Satu tradisi yang tidak pernah ketinggalan saat menjelang lebaran adalah mudik. Bagi sebagian orang, mudik lebaran adalah momen menyenangkan setiap tahunnya meskipun harus menghadapi macet atau berdesakan di dalam transportasi umum. Nah, apakah Bunda sekeluarga juga melakukan tradisi ini? Yuk, jaga kesehatan keluarga dengan cara berikut ini.
Membawa bekal makanan sendiri lebih baik daripada harus membeli. Jika perjalanan Bunda memakan waktu sehari semalam, memang tidak mungkin untuk membawa bekal makanan yang bisa mencukupi hingga akhir perjalanan. Cukup membawa bekal untuk makan siang, lalu selanjutnya membeli. Tapi ketika membeli, perhatikan kebersihan makanan agar tidak menyebabkan sakit perut selama perjalanan.
Kalau Bunda berangkat di sore hari untuk melakukan perjalanan sepanjang malam, maka harus menyiapkan pakaian yang berfungsi untuk menghangatkan tubuh. Mudik lebaran di malam hari cuacanya lebih dingin sehingga sebaiknya Bunda membawa syal, kaus kaki, dan jaket agar tubuh tetap hangat karena kalau tidak, bisa berisiko terkena masuk angin. Tentu tidak nyaman bukan jika harus mengalami perut mual sepanjang perjalanan?
Air ini penting. Meskipun hanya duduk, Bunda sekeluarga pasti merasa haus di tengah perjalanan. Apalagi jika cuaca sedang panas. Daripada membeli air setiap kali haus, sebaiknya membawa bekal minuman sendiri secukupnya. Jangan terlalu banyak membawa air karena juga bukan hal yang baik jika minum terlalu banyak ketika mudik lebaran. Bolak-balik ke toilet tentunya bukan hal yang nyaman untuk dilakukan selama perjalanan.
Siapkan kondisi tubuh agar fit sebelum berangkat. Selain menjaga pola makan, istirahat yang cukup juga tak kalah penting. Jangan begadang beberapa hari menjelang berangkat mudik karena kurang tidur bisa membuat tubuh lelah dan kekebalan menurun. Jika tubuh lemas, maka perjalanan mudik lebaran pun akan terasa sangat melelahkan. Apalagi jika Bunda harus bergantian mengendarai mobil dengan ayah, maka harus tetap jaga fokus dengan tidur yang cukup.
Bagi Bunda yang mudik dengan kendaraan sendiri, sebaiknya beristirahat selama beberapa jam sekali. Terus menerus duduk juga bukan hal yang baik dan bisa membuat otot kaku. Keluarlah sebentar dari mobil lalu lakukan stretching ringan untuk merilekskan otot setelah menyetir kendaraan. Terus-terusan menatap depan kaca bisa membuat mata tegang dan menurunkan tingkat fokus. Beristirahatlah sejenak dan jika memang mengantuk, cobalah untuk bergantian menyetir karena berkendara dalam keadaan mengantuk sangat bahaya, apalagi di jalanan ramai yang macet menjelang lebaran.
Ini untuk Bunda sekeluarga yang mudik lebaran menggunakan transportasi umum. Debu, polusi, asap rokok, dan udara di dalam bus atau kereta tentunya tidak sepenuhnya bersih. Banyak kuman penyakit yang terkandung di dalamnya yang jika terhirup dan kondisi tubuh kurang fit, maka bisa menyebabkan Bunda jatuh sakit. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya memakai masker agar udara kotor yang kita hirup bisa terminimalisir.
Obat-obatan pribadi seperti obat maag, obat mual, ataupun obat diare juga wajib dibawa. Hal ini sebagai langkah penanganan jika Bunda mengonsumsi makanan yang salah selama mudik. Adapun untuk mencegah dan mengobati Si Kecil ketika masuk angin, bawa juga Konicare Minyak Telon yang mampu memberi kehangatan selama perjalanan. Untuk anggota keluarga lainnya, sediakan Konicare Minyak Kayu Putih.
Jangan sampai kondisi badan yang kurang fit merusak mood Bunda atau Si Kecil ketika mudik. Pastikan Bunda sekeluarga bisa menikmati momen menyenangkan ketika mudik lebaran. Kondisi tubuh harus disiapkan bahkan sebelum mudik. Perjalanan nyaman, tiba di tempat tujuan pun akan membuat hati lebih senang. Semoga bermanfaat!
Featured Image Credit : Jayakumar Ananthan (unsplash.com)
Info yg bermanfaat