Tips

Obat Tradisonal Tidak Selalu Aman

Seringkali di dalam iklan media massa yang mengemukakan obat herbal mengklaim produknya tanpa efek samping, tapi apakah hal ini benar? Belum tentu. Secara istilah obat tradisional mempunyai tingkatan dari terendah hingga tertinggi, mulai dari jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Fitofarmaka adalah yang tertinggi karena sudah melewati berbagai proses uji coba dan toksisitas ala obat modern.

Apa risiko jika minum obat tradisional yang tidak terjamin kualitasnya? Kemungkinannya adalah:

  1. Dosis kurang atau berlebih yang bisa menimbulkan keracunan,
  2. Mengandung jamur Amanita phaloides yang memproduksi aflatoksin yang merusak hati - mencetuskan sirosis hepatis,
  3. Efek samping alkaloid tertentu yang tidak diinginkan,
  4. Interaksi yang tidak menguntungkan jika dikonsumsi dengan obat modern

Dari hal-hal diatas, kita harus waspada bahaya di balik label "tanpa  efek samping" pada promo obat herbal tradisional. Berbagai bumbu dapur yang biasa dipakai sehari-hari seperti kunyit, bisa menjadi alternatif yang aman. Kunyit segar terbukti bermanfaat sebagai anti-inflamasi dan antibakteri yang kuat dan bisa dipakai sebagai pengganti antibiotika sintetis.

...kita harus waspada bahaya di balik label "tanpa  efek samping" pada promo obat herbal tradisional

Pengetahuan pengolahan obat tradisional juga harus diketahui sebelum berani memberikan pada anak. Temulawak misalnya, dipercaya membantu kesehatan hati, misalnya saat anak kita sakit kuning akibat hepatitis A yang menular lewat makanan. Temulawak segar justru berbahaya karena mengandung toksin lain, sehingga harus dikeringkan dulu sebelum mengambil ekstraknya. Jadi sebelum memberikan obat tradisional, pelajari dulu baik-baik baik lewat buku panduan lengkap pengolahan dan manfaat obat tradisional, atau lewat internet ya, Bunda.

 

Copyright 2009 - 2022 Konimex. All right reserved
Copyright 2009 - 2022 Konimex.
All right reserved