Jangan langsung panik saat anak panas, Bunda. Suhu tubuh anak yang meningkat biasanya merupakan suatu gejala yang didasari oleh suatu kondisi. Umumnya, kebanyakan gejala panas terjadi karena reaksi sistem kekebalan tubuh saat melawan infeksi. Oleh sebab itu, penting bagi Bunda untuk mengetahui kemungkinan penyebab anak panas agar tahu apa yang harus dilakukan.
Ada cukup banyak hal yang bisa menjadi penyebab anak panas. Mengetahui kemungkinan penyebab anak panas bisa membantu Bunda agar tidak panik dan bingung.
- Tumbuh gigi
Saat anak panas, Bunda bisa coba mengecek gusi si Kecil. Bisa jadi ia sedang mengalami tumbuh gigi. Ketika anak tumbuh gigi, biasanya ada beberapa efek samping atau tanda yang dirasakannya, termasuk suhu tubuh yang meningkat. Selain itu, umumnya anak juga akan lebih rewel dan susah makan. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan rasa nyeri yang muncul saat gigi tumbuh.
- Pilek
Jika dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak biasanya cenderung lebih sering pilek. Dalam setahun, umumnya orang dewasa bisa mengalami pilek hingga 2-4 kali. Sedangkan, bayi hingga anak usia prasekolah bisa terkena pilek hingga 8-10 kali dalam setahun. Nah, pilek juga bisa menjadi kemungkinan penyebab anak panas meskipun suhunya tidak terlalu tinggi.
- Flu
Walaupun terkesan mirip, influenza atau flu sebetulnya berbeda dari pilek. Keduanya memang sama-sama disebabkan oleh virus, tetapi virus pilek tidak seganas virus influenza. Biasanya penderita flu juga disertai demam atau panas tinggi selama tiga hari, pegal-pegal, dan sakit kepala. Bahkan pada anak-anak, flu juga kadang disertai diare dan muntah.
- Reaksi setelah imunisasi
Ketika anak terkena panas, coba Bunda ingat kembali, apakah ia baru saja imunisasi atau vaksinasi? Jika iya, Bunda tidak perlu khawatir karena penyebab anak panas merupakan bagian dari kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Umumnya, penyebab anak panas akibat imunisasi juga berlangsung singkat, Bunda. Pihak pelayanan imunisasi juga biasanya akan memberi obat pereda panas atau demam sebagai langkah antisipasi untuk si Kecil.
Usahakan untuk tetap tenang jika Bunda mendapati suhu tubuh anak meningkat. Bunda bisa melakukan cara-cara di bawah ini untuk melakukan pertolongan pertama saat anak panas.
- Kompres dengan air hangat
Cara pertama yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi anak panas adalah dengan memberikan kompres air hangat di bagian dahinya. Langkah ini dapat membantu menurunkan suhu tubuh si Kecil. Mengingat kompres pada dahi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada anak, usahakan Bunda untuk mendampinginya untuk meminimalisir rewel yang mungkin terjadi.
- Perbanyak minum untuk menambah cairan tubuh
Anak panas biasanya rentan terkena dehidrasi (kekurangan cairan dalam tubuh). Untuk itu, Bunda sebaiknya membantu si Kecil untuk memperbanyak minum demi meningkatkan cairan dalam tubuh. Cara ini juga dipercaya bisa membantu anak untuk mengeluarkan panas yang ada dalam tubuh.
- Cek gejala lain
Bunda, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, panas anak kemungkinan merupakan salah satu gejala atas kondisi tertentu. Jadi, sebaiknya perhatikan juga perilaku atau gejala anak saat tubuhnya panas. Misalnya, panas anak disertai dengan sakit perut atau sakit tenggorokan. Kalau sudah begini, sebaiknya Bunda bisa langsung membawanya ke dokter. Apalagi jika si Kecil masih berusia tiga bulan ke bawah, mengingat pada usia ini tubuhnya masih rentan terhadap penyakit.
Apabila Bunda kesulitan menemukan penyebab anak panas atau panas pada anak tidak kunjung turun setelah tiga hari, sebaiknya Bunda segera membawa si Kecil ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Semoga si Kecil cepat sembuh ya, Bunda!
Photo Credit: Pxhere.com
leonipatiwira
oke