Untuk ibu yang sedang hamil dan ingin berolahraga ternyata tidak semua olahraga aman dilakukan ibu hamil.
FAKTA: Kondisi tubuh ibu hamil berbeda dengan ibu yang tidak hamil. Perlu perlakuan khusus untuk kondisi tubuh yang berbeda, termasuk pilihan jenis olahraganya. Jika dulu Anda terbiasa melakukan olahraga yang membutuhkan gerak aktif, energi ekstra atau menantang seperti: Basket, sepak bola, voli, menyelam atau arung jeram. Saat hamil hindari olahraga tersebut. Goncangan-goncangan yang terjadi pada olahraga semacam ini dapat membahayakan pertumbuhan janin, misalnya merangsang kontraksi.
Kehamilan bisa membuat Anda lebih rentan terhadap kegiatan olahraga.
FAKTA: Selama hamil tubuh akan memproduksi hormon relaksin. Hormon ini sengaja dirancang untuk membantu melumasi sendi-sendi pada tubuh Anda untuk mempermudah kerjanya. Selain membantu kinerja sendi-sendi, hormon relaksin membuat sendi menjadi lebih renggang jarak-jaraknya. Kerenggangan ini menyebabkan risiko cedera meningkat. Jadi, berhati-hatilah saat berolahraga. Jangan regangkan otot-otot punggung, bahu dan kaki terlalu lama, atau batasi peregangan hanya 6 atau 7 detik setiap kali peregangan.
Ibu hamil tidak boleh olahraga yang melatih bagian perut.
MITOS: Tidak ada ahli yang mengatakan latihan perut dapat membahayakan ibu hamil. Pasalnya, latihan perut sebenarnya memberikan banyak manfaat bagi ibu hamil. Otot-otot pada bagian perut dan panggul perlu dilatih untuk membantu proses persalinan. Bahkan Fleming, seorang instruktur senam kehamilan dan pencipta video Buff Moms-To-Be menambahkan, kehebatan dari latihan perut ketika hamil adalah membantu perut Anda kembali ke bentuk semula pascamelahirkan. Kecuali, olahraga yang gerakannya mengharuskan tubuh untuk telungkup, ibu hamil dilarang melakukan olah raga jenis ini.
palupi13
makasih bunda infonya