Selama masa kehamilan tidak sedikit ibu hamil yang menggunakan minyak kesehatan tertentu pada tubuh atau perut. Tidak sedikit pula timbul pertanyaan mengenai aman atau tidaknya ibu hamil untuk mengoleskan minyak kesehatan di tubuh atau di perut.
Menggunakan minyak kesehatan oleh ibu hamil tentu boleh dilakukan. Berikut beberapa minyak kesehatan yang aman untuk ibu hamil.
Minyak atsiri (essential oil) termasuk jenis minyak yang aman digunakan untuk ibu hamil selama Bunda tidak menggunakannya secara berlebihan. Penggunaan minyak atsiri yang terlalu banyak pada permukaan kulit bisa dapat membuat kulit justru alergi atau iritasi karena konsentrasi ekstrak yang terlalu kuat.
Pastikan juga minyak atsiri yang digunakan adalah minyak ekstrak murni tanpa campuran bahan kimia, apalagi parfum, karena dapat membahayakan kondisi kehamilan Bunda. Selain itu, jangan gunakan minyak atsiri dari ekstraksi basil, kayu manis, melati, pala, atau rosemary karena justru dapat membahayakan kesehatan Bunda. Berikut penjelasan detailnya:
Tidak hanya minyak atsiri yang disebutkan itu saja yang berbahaya, ada beberapa lainnya juga yang berpotensi mengganggu kehamilan. Demi kesehatan Bunda, gunakanlah minyak atsiri dari ekstrak jeruk untuk relaksasi, ekstrak bunga lavender (setelah kehamilan memasuki usia 12 minggu) untuk relaksasi serta mengurangi rasa nyeri saat hamil, ekstrak kenanga untuk relaksasi serta mengurangi tekanan darah.
Minyak atsiri lainnya dari eksrak bunga jeruk, kayu putih, serta tea tree juga memiliki fungsi serupa: untuk relaksasi dan memberi rasa hangat. Selain dioleskan, bisa Bunda teteskan minyak atsiri ini di difuser atau humidifier untuk memberikan aroma menenangkan di rumah.
Minyak telon bisa jadi salah satu minyak kesehatan yang aman tidak hanya bagi bayi dan anak, tetapi juga untuk ibu hamil. Minyak telon yang umumnya diolah dari ekstrak kayu putih, kelapa, dan adas ini dapat mencegah perut kembung, memberi kehangatan, serta membuat tubuh tidak mudah masuk angin. Bunda jadi lebih nyaman beristirahat atau tidak terganggu ketika harus beraktivitas di tempat terbuka dengan suhu yang cukup dingin.
Selain itu, minyak telon juga dapat membantu melembapkan kulit serta mengatasi kulit mengalami iritasi ringan karena terlalu kering. Menggunakan minyak telon untuk memijat ringan area-area tubuh yang terasa lelah selama hamil, seperti kaki, leher atau punggung dapat membuat perderaran darah jadi lebih lancar dan tubuh terasa lebih enak.
Cajeput oil atau minyak kayu putih ini dibuat dengan sistem destilasi uap dari daun serta ranting pohon kayu putih (Melaleuca leucadendra). Minyak kayu putih mengandung sineol yang dapat memberikan efek hangat pada tubuh saat menggunakan minyak ini. Banyak orang memanfaatkan kehangatan minyak kayu putih juga untuk membantu meringankan rasa mual, sakit kepala, dan sakit perut.
Minyak kayu putih juga aman digunakan oleh ibu hamil selama digunakan dengan dosis pemakaian yang wajar dan tidak berlebihan. Karena sekalipun tidak berdampak pada sang buah hati di dalam kandungan, rasa panas yang dimiliki minyak kayu putih masih bisa membuat kulit Bunda mengalami iritasi ringan.
Mengingat tidak semua kulit sama ketahanannya dengan rasa panas dan tidak semua produksi minyak kayu putih memiliki panas yang sama, maka penting bagi Bunda untuk menyesuaikan dulu dengan minyak kayu putih yang digunakan. Pakailah sedikit-sedikit terlebih dahulu untuk mengetahui dampak panas minyak kayu putih tersebut.
Terakhir, pastikan juga Bunda tidak memiliki alergi pada aroma-aroma tertentu, termasuk rasa mual yang bisa saja terpicu karena mencium aroma tertentu yang dikeluarkan oleh minyak-minyak di atas. Jika ternyata ada indikasi alergi atau rasa mual, maka sebaiknya tidak menggunakan minyak tersebut sama sekali. Gunakan salah satu saja yang Bunda rasa paling sesuai dengan kondisi Bunda.
Naya
Makasih infonya Konicare