Seperti ruam pada umumnya yang ditandai dengan munculnya bintik merah, demikian juga dengan ruam leher bayi ini, Bunda. Sesuai dengan namanya, ruam leher bayi muncul di area lipatan leher. Bintik-bintik merah yang bermunculan ini menimbulkan rasa gatal dan sakit yang tidak nyaman bagi si kecil, bahkan sampai menghilangkan nafsu makan si kecil.
Ada banyak penyebab ruam pada leher si kecil. Beberapa di antaranya dikarenakan tidak menjaga kebersihan pada area lipatan leher bayi. Ruam leher bayi ini dapat Bunda atasi dengan beberapa cara pencegahan. Berikut ulasan lebih lengkap tentang penyebab ruam leher bayi serta tips pencegahan yang dapat Bunda lakukan.
Ruam leher bayi bisa terjadi karena gesekan kulit pada lipatan leher bayi. Mengingat bayi memiliki permukaan kulit yang cenderung lebih tipis dan sensitif, tidak heran jika gesekan yang terus menerus dapat menimbulkan ruam di area leher. Potensi bayi mengalami ruam leher sangat tinggi, terutama saat bayi masih berusia muda dan belum mampu mengangkat lehernya sendiri.
Saat Bunda menyusui, tidak jarang ASI tumpah, mengalir keluar dari mulut si kecil, dan jatuh ke leher. Jika tidak segera dibersihkan, kulit si kecil akan jadi lembab dan memberi kesempatan bagi bakteri untuk berkembang di sana. Kalau sudah begini, kemungkinan ruam leher bayi muncul juga jadi tinggi. Itu sebabnya penting memakaikan si kecil penutup leher saat menyusui dan membersihkan tubuh si kecil termasuk leher setelah selesai menyusui.
Jangan kaget, Bunda, kalau si kecil terus mengeluarkan liur. Ini jadi tanda perkembangan yang umum pada bayi, terutama di usia tiga hingga enam bulan. Namun, sama halnya dengan ASI tadi, Bunda harus memastikan air liur si kecil tidak tumpah sampai di leher dan mengendap. Ini dapat menyebabkan gesekan dan berkembangnya mikroba yang akan menimbulkan ruam leher bayi.
Penyebab ruam leher bayi lainnya adalah keringat yang berlebihan. Produksi keringat pada tubuh bayi, terutama di musim panas akan lebih banyak. Keringat pada lipatan leher adalah kabar buruk bagi kesehatan kulit bayi. Jika tidak dikeringkan dan dibersihkan, tentu dapat menyebabkan ruam juga karena kulit lipatan leher akan langsung bergesekan dengan keringat itu.
Setelah mengetahui beberapa penyebab ruam leher bayi di atas, berikut ini cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasinya.
1. Terus jaga kebersihan kulit si kecil
Cara pertama sudah tentu dengan terus menjaga dan memastikan si kecil selalu bersih, terutama kebersihan kulitnya. Saat mandi, gunakanlah produk-produk yang ramah kulit sensitif bayi. Hindari menggunakan sabun yang mengandung pengharum atau fragrance karena bisa saja kandungan tersebut yang menyebabkan si kecil mengalami ruam leher.
2. Pakai kompres dingin
Saat muncul ruam leher pada si kecil, Bunda dapat menggunakan kompres dingin untuk mengatasinya. Kompres dingin dapat meredakan peradangan pada kulit si kecil. Bunda cukup menyiapkan satu mangkuk berisi air dingin dan handuk bersih. Berikutnya, rendam handuk bersih tersebut lalu peras. Kemudian, kompreskan ke area yang mengalami ruam selama 5-10 menit untuk menenangkan kulit si kecil. Setelah selesai mengompres, lap dengan handuk kering.
3. Gunakan baju yang sejuk
Bunda dapat memilih untuk mengenakan si kecil dengan baju yang berbahan ringan dan sejuk. Tujuannya agar si kecil tidak mudah gerah dan berkeringat, terutama saat memasuki musim panas. Hindari memakaikan si kecil baju yang bahannya kaku, kasar, dan membuat kecil tidak nyaman. Baju berbahan katun akan sangat cocok untuk si kecil.
4. Oleskan krim ruam
Cara terakhir untuk atasi ruam leher bayi adalah dengan mengoleskan krim ruam untuk meredakan inflamasi yang ada di kulit bayi. Untuk selanjutnya, Bunda juga perlu menjaga kulit leher bayi senantiasa kering karena kulit yang lembab akibat keringat atau air liur menjadi dua faktor utama terjadinya ruam leher.
Sementara untuk penggunaan sehari-hari agar kulit bayi tetap lembut, kering, dan sehat, Bunda dapat menggunakan Konicare Natural Baby Liquid Powder yang memiliki kandungan bahan alami non-mineral serta bebas debu. Teksturnya yang cair membuatnya aman bagi bayi karena tidak ada partikel kecil yang mudah terhirup.
yulyana
terima kasih konicare