Tak hanya orang dewasa, bayi juga perlu dijaga keharumannya. Karena bayi juga berkeringat, maka bau tak sedap juga bisa menyerangnya. Memandikannya saja tidak cukup, Bunda. Karena bau tidak sedap biasanya disebabkan oleh area yang lembap, maka menjaga permukaan kulit tetap kering di seluruh area tubuh bayi sangatlah penting. Bunda tidak mau, kan, ketika orang lain menggendong Si Kecil lalu mencium bau tidak sedap sehingga berpikir Bunda kurang terampil merawatnya?
Lakukan cara merawat bayi berikut ini agar tetap wangi sepanjang hari:
Popok yang basah, baik karena BAK maupun BAB, bisa menimbulkan bau tidak sedap. Oleh sebab itu, rajin cek kondisi popok Si Kecil dan segera ganti jika basah ya, Bun. Selain menimbulkan bau busuk, kotoran maupun urine (http://kbbi.web.id/urine) Si Kecil yang terlalu lama menempel di kulitnya juga bisa menyebabkan iritasi dan gatal. Ketika menggantinya, bersihkan kulit Si Kecil menggunakan lap basah untuk memastikan tidak ada sisa kotoran maupun urine yang tertinggal sehingga menyebabkan bau.
Selain memberikan aroma segar pada bayi, minyak telon juga mampu menghangatkan tubuhnya. Bunda bisa memakai Minyak Telon Konicare yang memiliki aroma khas bayi. Selain itu, Minyak Telon Konicare juga mampu mencegah perut kembung dan masuk angin. Oleskan minyak telon pada perut dan punggung Si Kecil sehabis mandi untuk membuatnya segar dan wangi. Jika Si Kecil digigit nyamuk, jangan biarkan ia menggaruknya. Oleskan Minyak Telon Konicare Plus untuk mengatasinya.
Setelah memandikan Si Kecil, pakaikan bedak bayi di sekitar dada, perut, dan leher. Bedak dapat menyerap keringat berlebih pada bayi sehingga bisa mencegah timbulnya bau. Tapi ingat ya Bunda, jangan terlalu berlebihan dalam memberi bedak karena partikel-partikel halus bedak bisa terhirup ke hidung Si Kecil dan membuatnya tersedak. Lakukan dengan halus dan lembut. Untuk menghindari kemungkinan serbuk bedak terhirup oleh bayi, Bunda bisa memakai Konicare Natural Baby Liquid Powder yang memiliki tekstur cair sehingga aman untuk Si Kecil.
Mengoleskan baby oil di kulit kepala bayi bisa menghindarkannya dari bau apek. Bau apek ini disebabkan oleh keringat atau gangguan kulit berupa kerak. Selain itu, baby oil menjaga kulit bayi tetap lembap. Namun, Bunda juga perlu memperhatikan, jangan terlalu banyak memberi baby oil karena akan membuat kulit kepala Si Kecil lepek dan berminyak. Penting juga untuk memilih baby oil yang tidak mengandung pewangi terlalu kuat agar tidak mengganggu penciuman Si Kecil maupun mengiritasi kulit kepalanya.
Kuku bayi bisa menjadi sarang kuman jika Bunda tidak rajin membersihkannya. Jamur dan kuman ini jika dibiarkan akan menumpuk di ujung kuku dan menimbulkan bau tidak sedap pada Si Kecil. Selain itu, jika Si Kecil menggigit tangannya, jamur dan bakteri ini bisa masuk ke mulut dan memicu gangguan pencernaan seperti sakit perut.
Setelah makan atau menyusu, biasanya masih ada sisa yang menempel di sudut bibirnya bahkan menjalar hingga ke pipi. Ini akan memunculkan bau tak sedap ketika Bunda menciumnya. Jadi, bersihkan area sekitar mulut Si Kecil dan pipi dengan menggunakan lap basah setelah selesai makan.
Cara merawat bayi agar tetap wangi tidak cukup dengan berfokus pada Si Kecil saja, tetapi bunda juga perlu memperhatikan lingkungan sekitar. Menjaga area di sekitar bayi agar tetap bersih dan segar juga perlu dilakukan. Udara yang berdebu atau kondisi kamar yang pengap bisa membuat seluruh ruangan bau dan bau ini bisa menempel di tubuh bayi. Oleh sebab itu, rajinlah membersihkan kamar dan pastikan kamar Si Kecil memiliki ventilasi cahaya yang cukup. Selain kamar, orang-orang di sekitar Si Kecil juga harus menjaga diri agar terhindar dari bau badan, karena bau badan ini bisa menyebar dan menempel di kulit Si Kecil.
Cara merawat bayi agar tetap wangi tidak sulit untuk dilakukan, bukan? Menjaga Si Kecil tetap wangi sepanjang hari mampu menciptakan atmosfer di sekitarnya menjadi harum dan segar. Hal ini akan berpengaruh pada perkembangan indera penciuman Si Kecil.
bermanfaat sekali