Ruam popok termasuk jenis ruam yang umum dialami oleh bayi. Ruam popok pun memiliki gejala yang mudah terlihat, yakni timbulnya bintik-bintik kemerahan serta tanda iritasi. Seringkali ruam popok muncul di bagian bokong juga selangkangan si kecil.
Ruam popok ini tidak dapat dianggap sepele, Bunda. Jika tidak tahu cara mengatasi ruam popok dengan tepat, bukan tidak mungkin akan jadi lebih buruk. Ruam popok yang tidak segera diatasi bisa membuat kulit si kecil mengelupas. Nah, berikut beberapa cara mengatasi ruam popok yang bisa Bunda lakukan.
Rutin mengecek dan mengganti popok
Cara mengatasi ruam popok yang pertama adalah Bunda harus memeriksa dan mengganti popok si kecil secara rutin. Idealnya, popok si kecil diganti setelah 2-3 jam pemakaian. Namun, Bunda dapat mengecek popok si kecil lebih sering dari itu. Saat memeriksa popok si kecil, pastikan apakah popok sudah penuh atau belum, termasuk apakah si kecil buang air besar atau tidak.
Popok yang sudah penuh, terasa berat, sekaligus lembab dan terlihat kotor sebaiknya segera diganti dengan popok baru yang bersih. Untuk itu, pastikan Bunda menyetok stok popok yang cukup banyak agar selalu tersedia popok bersih yang siap digunakan.
Pilih popok dengan bahan dan ukuran yang pas
Ruam popok seringkali terjadi dikarenakan ukuran popok yang terlalu ketat. Ini membuat gesekan jadi terasa lebih kuat saat si kecil bergerak, alhasil kulit si kecil jadi lecet. Selain itu, popok yang terlalu ketat juga dapat membuat kulit jadi lebih lembab dan berpotensi muncul ruam pada kulit si kecil.
Pastikan untuk memilih popok dengan bahan serta ukuran yang pas pula. Mengingat si kecil bertumbuh dengan cepat, Bunda juga harus ekstra sigap untuk mengecek perubahan ukuran popoknya. Tidak hanya popok, pakaian juga harus dipakaikan sesuai ukuran yang tepat. Perhatikan juga bahan popok dan pakaian. Pastikan bahannya aman dan nyaman buat kulit bayi.
Jaga kulit bayi tetap kering, namun lembab
Cara menjaga kulit bayi tetap kering namun lembab ini artinya permukaan kulit si kecil tidak dalam kondisi basah saat akan memakaikan popok. Di saat bersamaan, Bunda tetap harus menjaga kondisi kulit bayi tetap sehat dan lembab. Bila kulit bayi kering, sedikit gesekan saja bisa menyebabkan kulit lecet.
Ini bisa Bunda lakukan dengan memperhatikan kondisi kulit si kecil setelah dimandikan atau sebelum memakai popok. Periksa popok serta pinggirannya dan pastikan keduanya dalam keadaan kering. Lap permukaan kulit si kecil dengan handuk lembut agar benar-benar kering. Terakhir, gosokkan minyak atau krim khusus agar kulit lembab.
Gunakan krim untuk kurangi gejala ruam
Cara mengatasi ruam popok yang sudah terlanjur terjadi dapat dilakukan dengan menggunakan krim khusus ruam untuk bayi, seperti Konicare Natural Baby Diaper Rash Cream. Krim khusus dari Konicare ini dapat memberikan efek sejuk pada kulit kemerahan akibat ruam popok, sekaligus menjaga agar kulit si kecil tetap lembut dan sehat.
Krim khusus untuk ruam popok ini dapat Bunda oleskan dua kali sehari pada bagian kulit yang kemerahan. Bisa juga dioleskan saat Bunda hendak mengganti popok si kecil. Dengan beberapa cara mengatasi ruam popok, juga bantuan krim ini, Bunda tidak perlu khawatir lagi menghadapi kondisi si kecil saat mengalami ruam popok.
Lepas popok bayi selama 10 menit 3x sehari
Cara mengatasi ruam popok lainnya yang bisa Bunda lakukan adalah dengan melepas popok bayi selama 10 menit setidaknya 3x sehari. Tidak perlu mengenakan popok selama 24 jam penuh. Selama sepuluh menit ini, Bunda cukup mengenakan si kecil celana saja tanpa popok.
Paling ideal saat Bunda sedang bermain bersama si kecil. Dengan begitu, Bunda dapat terus memantau si kecil, kalau-kalau ia buang air dan perlu segera mengganti celananya yang basah dengan celana bersih.
Pakai sabun dan detergen yang aman untuk kulit bayi
Tidak hanya produk yang bersentuhan langsung dengan kulit bayi yang perlu Bunda jamin keamanannya. Produk yang dipakai untuk membersihkan pakaian si kecil juga perlu Bunda perhatikan.
Pastikan Bunda mencuci pakaian si kecil menggunakan deterjen yang aman. Aman dalam artian tidak membuat kulit si kecil yang sensitif mengalami iritasi. Zat-zat seperti hydrogen borat, salisilat, diphenhydramine, benzokain, dan fenol perlu Bunda hindari karena zat-zat tersebut dapat membuat kulit bayi mengalami iritasi.
yulyana
terima kasih konicare