Bayi

5 Jenis Ruam Pada Bayi yang Paling Umum

Bayi memiliki kulit yang sensitif. Tidak heran jika saat merawat bayi, Bunda sering menemukan ruam atau bintik kemarahan pada kulitnya. Perlu Bunda ketahui bahwa ruam pada kulit bayi ini berbeda-beda jenis serta penyebabnya.

Ada jenis ruam yang dapat hilang setelah beberapa hari dan ada ruam yang bisa memperparah kondisi si kecil jika tidak ditangani dengan tepat. Berikut ini beberapa jenis ruam pada bayi yang paling umum terjadi.

Ruam popok

Jenis ruam pada bayi yang pertama adalah ruam popok. Bagian kulit bayi yang terlalu lama tertutup popok akan menimbulkan bercak-bercak merah. Ini dikarenakan kulit yang bergesekan dengan popok, dan berujung iritasi. Itu sebabnya Bunda perlu menggunakan popok dengan bahan yang ramah kulit bayi, serta sering mengganti popok si kecil.

Idealnya, popok si kecil perlu diganti setiap 2-3 jam sekali untuk menghindari ruam pada bayi. Pastikan juga Bunda memakaikan popok yang ukurannya sesuai besar tubuh si kecil. Jangan sampai popok terlalu sempit saat dikenakan oleh bayi.

Ruam popok ini juga dapat Bunda atasi dengan terlebih dahulu mengoleskan Konicare Natural Baby Diaper Rash Cream. Oleskan Konicare Natural Baby Diaper Rash Cream ini di permukaan dan lipatan lipatan kulit si kecil sebelum mengenakan popok. Dengan kandungan bahan alami Aloe Vera akan membantu menjaga kulit si kecil tetap lembut, kering, serta sehat.

Eksim

Ruam pada bayi lainnya adalah eksim yang juga bisa dialami hingga usia kanak-kanak. Penyebab eksim pada bayi dikarenakan kulit yang lebih sensitif atau memiliki alergi tertentu, baik alergi cuaca, gigitan serangga, makanan, atau yang lain. Eksim adalah ruam pada bayi yang disertai rasa gatal, kulit kering atau pecah, berair, serta pembengkakan.

Eksim umumnya terjadi di daerah lipatan kulit, seperti di leher, bawah perut, ketiak, atau siku. Meski begitu, eksim yang cukup parah juga dapat membuat ruam muncul di sebagian besar permukaan kulit tubuh.

Jika dalam keluarga Bunda ada yang memiliki riwayat alergi, ada kemungkinan besar si kecil juga akan memiliki alergi. Bunda dapat mencegah eksim pada bayi dengan cara memastikan si kecil tidak berada di suhu atau kondisi cuaca ekstrim, gunakan sabun mandi dan deterjen dengan bahan aman dari iritasi kulit.

Biang keringat

Biang keringat bisa jadi ruam pada bayi yang paling umum ditemukan. Penyebab biang keringat ini umumnya adalah suhu ruang tempat bayi berada terlalu panas serta pakaian yang dikenakan tidak nyaman. Tidak nyaman karena tidak dapat menyerap keringat sepenuhnya. Alhasil, timbul bintik-bintik merah yang gatal di permukaan kulit si kecil.

Cara penanganan yang dapat Bunda lakukan adalah memastikan si kecil berada di ruangan yang sejuk. Hindari memakaikan si kecil pakaian berlapis-lapis dan terlalu sempit. Saat baju si kecil basah oleh keringat, pastikan Bunda segera mengeringkan tubuh si kecil dan mengganti pakainnya dengan pakaian kering.

Biduran

Reaksi alergi pada zat tertentu juga dapat menimbulkan ruam pada bayi dan ini biasanya dikenal dengan istilah biduran. Bayi bisa saja alergi pada zat di makanan atau obat-obatan tertentu. Timbulnya biduran di kulit bayi ini juga disertai dengan gejala lain, seperti sesak nafas serta pembengkakan wajah.

Biduran ini bisa muncul sesaat di permukaan kulit si kecil, lalu menghilang dan muncul lagi di permukaan kulit yang lain. Munculnya tiba-tiba dan terasa sangat gatal. Ini akan membuat bayi merasa sangat tidak nyaman. Bunda pun bisa mengoleskan Konicare Natural Baby Liquid Powder yang memiliki tekstur cair, sehingga aman untuk bayi karena tidak ada partikel halus yang akan terhirup. Kulit bayi pun tetap kering dan nyaman meski cuaca sedang panas.

Impetigo

Jenis ruam pada bayi yang terakhir ini dikenal dengan sebutan impetigo. Bukan ruam biasa seperti jenis ruam pada bayi yang tadi sudah dibahas. Impetigo memiliki jenis ruam yang dapat membuat kulit pecah seperti melepuh serta menyisakan bekas luka pada permukaan kulit si kecil. Impetigo ini umumnya terjadi cukup lama dan bisa sembuh sepenuhnya dalam 2-3 minggu penanganan.

Ruam impetigo ini umumnya muncul pada area mulut atau hidung. Bayi kemungkinan besar terkena impetigo apabila memiliki imun yang lemah. Impetigo juga diklasifikasikan sebagai penyakit infeksi kulit yang sangat menular. Penyebab impetigo adalah bakteri Staphylococcus aureus yang akan menginfeksi bagian kulit luar penderita.

Bayi yang sudah menderita ruam jenis lain juga berpotensi terkena impetigo jika tidak mendapatkan penanganan sesegera mungkin. Sebisa mungkin, Bunda harus segera menangani ruam yang ada di kulit si kecil. Pahami jenis ruam dan lakukan penanganan yang tepat.

Artikel Lainnya

Komentar Bunda

yulyana

terima kasih konicare

Naya

Makasih infonya Konicarr

Widya

terima kasih

Lihat Komentar Lainnya

Copyright 2009 - 2022 Konimex. All right reserved
Copyright 2009 - 2022 Konimex.
All right reserved