Terkadang seorang si kecil akan memiliki hari yang buruk, dimana dia kehilangan kendalinya dan mendadak menjadi seorang pemarah. Tenang saja, ini merupakan hal yang wajar. Walaupun begitu, tetap saja kemarahan, rasa frustasi dan tantrum pada anak harus luapkan dengan cara yang positif.
Dalam kondisi ini, sebagai orang tua anda tidak perlu stress, justru disinilah anda akan berperan penting dalam membina dan mengarahkan supaya si kecil dapat mengeluarkan emosi dengan cara yang positif. Dilansir dalam laman Life Mojo, berikut merupakan kiat untuk mengajarkan si kecil untuk mengendalikan amarahnya.
Sama seperti orang dewasa, si kecil juga memiliki emosi. Tapi karena si kecil masih terlalu muda untuk memahami bagaimana cara mengendalikan emosinya, sebagai orang tua anda harus mampu membantu mereka untuk memahami apa itu emosi dan apa dampak buruknya bagi mereka.
Lingkungan merupakan tempat terdekat mereka untuk belajar. Untuk itu, berusahalah untuk membuat si kecil memiliki tempat yang dapat menyalurkan emosi mereka ke arah yang tepat. Misalnya kamar bermain khusus atau tempat khusus lainnya yang tidak menimbulkan potensi bahaya.
Anda bisa memberi tahu kepada si kecil kalau marah bukanlah hal yang dilarang, tapi anda harus bisa mengajarkan juga bagaimana cara si kecil untuk meluapkan emosi mereka. Misalnya dengan berteriak di WC, atau menyimpan dulu amarah mereka ketika berada di depan orang lain atau ketika di tempat umum.
Supaya si kecil bisa lebih memahami apa itu marah dan bagaimana dampaknya buat si kecil, anda bisa menjelaskan ini melalui buku cerita bergambar. Anda juga bisa memberikan ilustrasi kalau marah itu seperti apa, dan jelaskan apa fungsi dan kerugiannya marah.
Coba katakan kepada si kecil kalau dia merasa marah, maka dia boleh menyentuh hidungnya, melompat-lompat diatas tempat tidur, berlari mengelilingi meja atau hal lainnya untuk mengeluarkan energi negatif dari kemarahannya tersebut. Cara ini jauh lebih baik daripada si kecil berlaku agresif.
Fida_imroatul19
emmm oke