Seorang manusia sejak lahir memiliki kemampuan untuk belajar. Menurut Prof. Dr. Oemar Hamalik (penulis), belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan. belajar merupakan proses mengamati, mendengarkan, mengikuti arahan dan membutuhkan usaha guna mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagiab besar anak lebih memilih bermain daripada belajar, untuk itu dibutuhkna suasana yang menyenangkan bagi anak ketika sedang belajar. Ajaklah anak bermain sambil belajar.
Ruang belajar yang menyenangkan, akan membuat anak menjadi lebih bersemangat setiap kali tiba waktunya belajar. Buatlah ruangan tempat anak belajar terlihat ceria dengan memberikan berbagai hiasan pada dinding. Selain sebagai dekorasi, hiasan dinding ini juga bermanfaat untuk membantu proses belajar. Misalnya, tempelkan gambar hewan, angka, huruf dan lainnya, maka secara tidak langsung, anak akan mengenali perbedaan setiap objek yang tertempel di dinding. Cara ini akan lebih efektif dibandingkan meminta anak menghafal.
Mainan anak dapat menjadi media untuk membantu anak belajar dan mengasah kreativitas, dengan mainan yang dimiliki, anak tidak akan menyadari bahwa dia sedang belajar. Menggunakan mainan akan membuat anak lebih semangat dan ceria serta lebih cepat menerima sebuah pelajaran. Mainan yang dipergunakan tidak harus mahal, yang terpenting adalah memiliki nilai edukasi yang tinggi.
Segala bentuk paksaan akan membuat anak merasa terancam, tidak senang dan anak biasanya berusaha menghindarinya, hal ini dapat memicu anak menjadi malas belajar. Memaksa anak untuk belajar sama saja dengan mematikan motivasi intrinsiknya dan akan menciptakan pemikiran bahwa belajar hanya menjadi beban, bukan timbul atas kesadarannya sendiri. Anak yang terbiasa mendapat paksaan untuk belajar justru akan menjadi takut dan trauma untuk belajar, sehingga justru sulit untuk mencapai hasil optimal. Carilah waktu yang tepat untuk anak belajar.
nice info