Bunda mungkin bingung menentukan mana cara makan yang paling ideal untuk si kecil. Apakah disuapi, atau membiarkannya makan sendiri? Jawabannya tentu bergantung pada usia dan kondisi sang anak sendiri karena setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Agar Bunda ada gambaran, berikut beberapa hal yang harus Bunda ketahui sebelum memutuskan mana cara makan yang paling ideal bagi si kecil.
Proses makan si kecil akan sangat berantakan pada awalnya. Namun ini wajar mengingat si kecil belum cukup terlatih, terutama untuk kemampuan motorik halusnya. Maka yang Bunda perlu lakukan adalah mendampingi dengan sabar dan mencontohkan cara makan yang benar pada si kecil. Jika pengajaran ini terus dilakukan secara rutin, maka biasanya di usia 18 bulan cara makan si kecil akan semakin membaik. Setelah itu di usia 24 hingga 36 bulan, si kecil akan terbiasa makan sendiri dengan tidak berantakan.
Para ahli perkembangan anak menunjukkan bahwa anak-anak yang dibiarkan makan sendiri sedari kecil cenderung ingin mencoba banyak jenis makanan, jenis rasa, tekstur, dan bahan dasar makanan itu sendiri. Alhasil, si kecil tidak jadi pemilih dalam hal makan. Membiasakan si kecil makan sendiri dari kecil juga mendorong sisi mandiri mereka. Sisi ini penting bagi tumbuh kembang si kecil, salah satunya adalah melatih kemampuan motorik halus mereka.
Manfaat lain jika si kecil mulai dibiasakan makan sendiri adalah dapat mengurangi risiko obesitas karena ia akan mulai mengenali tanda saat ia lapar dan saat ia sudah kenyang.
Lalu, bagaimana melatih cara makan sendiri untuk si kecil? Berikut adalah beberapa cara yang dapat Bunda lakukan.
Saat tiba waktunya untuk makan, ajaklah si kecil untuk makan bersama anggota keluarga yang lain. Tujuannya adalah agar ia dapat mencontoh kebiasaan makan serta gerakan-gerakan yang dilakukan oleh orangp-orang di sekelilingnya.
Mulailah dengan menyiapkan porsi makan yang kecil karena kemampuan makan si kecil masih berantakan, Menaruh terlalu banyak porsi hanya akan membuatnya terbuang percuma. Selain itu, porsi kecil tidak akan membuat si kecil bosan saat melahap makannya. Misal si kecil juga sudah bisa mengonsumsi makanan non-bubur, jangan lupa untuk memotong kecil-kecil lauknya agar mudah dimakan oleh si kecil.
Cobalah untuk menyajikan menu makanan yang beragam dan bervariasi. Selain untuk menarik perhatian si kecil saat ia akan makan, cara ini juga baik untuk mengenalkan ragam rasa makanan. Dalam membuat variasi menu makanan buat si kecil, tetap perhatikan makanan mana yang bisa membuat alergi bagi si kecil. Jangan lupa untuk mengenalkan si kecil pada buah dan sayur.
Terakhir, selalu ingatkan diri Bunda bahwa tidak masalah jika cara makan si kecil selalu membuat meja makan jadi lebih berantakan. Ini adalah bagian dari proses perkembangan si kecil. Siapkan plastik sampah di dekat tempat makan serta kain lap agar mudah dan segera dapat dibersihkan.
yulyana
terima kasih konicare