Anak

3 Ciri Anak Terlambat Bicara

Dalam proses tumbuh kembang anak, si kecil mungkin akan mengalami beberapa hambatan. Hambatan itu dapat berupa keterlambatan bicara. Tapi sudah tahukah Bunda bagaimana ciri-ciri anak yang terlambat bicara? Yuk, simak ciri-ciri anak terlambat bicara di bawah ini.

Tidak dapat melakukan gestur tertentu

Umumnya, bayi akan melakukan gerakan tertentu untuk berkomunikasi dengan orang tua atau orang lain di sekitarnya. Hal ini dikarenakan organ yang menyokong bayi untuk dapat berbicara dengan jelas belum tersusun dengan sempurna. Bayi berusia dua belas bulan seharusnya dapat melakukan gerakan seperti melambai atau menunjuk.

Namun, hal ini tidak dapat ditemui pada anak yang terlambat berbicara. Anak terlambat bicara memiliki kecenderungan perkembangan motorik yang sedikit lebih lambat daripada anak normal. Alhasil, pergerakannya juga lebih terbatas jika dibandingkan dengan anak-anak normal yang tidak mengalami keterlambatan bicara.

Kesulitan melafalkan huruf tertentu

Anak yang mengalami keterlambatan bicara memiliki sistem motorik untuk membentuk kata yang terganggu, sehingga mereka akan kesulitan mengucapkan beberapa kata dengan huruf konsonan tertentu. Pada beberapa kasus juga ditemukan adanya kerusakan pada frenulum (lipatan membran di balik lidah), bibir, atau langit-langit mulut, yang merupakan alat untuk membentuk bunyi.

Tidak dapat menyuarakan keinginannya

Ciri lain yang dapat ditemukan pada anak yang terlambat bicara adalah mereka tidak dapat menyuarakan keinginannya. Bahkan beberapa anak yang terlambat bicara, mereka cenderung tidak akan berusaha untuk menyampaikan keinginannya. Hal ini dikarenakan syaraf yang menggerakkan kemampuan berbicara pada anak yang terlambat bicara mengalami disfungsi.

Perlu diperhatikan

Anak yang terlambat berbicara adalah bayi berusia 18 hingga 30 bulan yang memiliki pemahaman bagus terhadap bahasa, kemampuan bermain, motorik, berpikir, dan sosial yang standar namun kosa kata untuk berbicara yang terbatas jika dibandingkan dengan anak seusianya. Kondisi ini mungkin terdengar membingungkan karena mereka memahami cara untuk berbicara, namun tidak dapat berbicara dengan baik.

Biasanya orangtua yang pada masa kecilnya mengalami keterlambatan bicara akan mempunyai potensi lebih besar untuk memiliki anak dengan keterlambatan bicara juga. Laki-laki juga memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk mengalami keterlambatan bicara. Dengan ini, Bunda dapat mewanti-wanti sebelum merencanakan untuk memiliki anak.

Bunda juga perlu tahu, keterlambatan berbicara berbeda dengan gejala atas gangguan syaraf seperti keterbelakangan mental, gangguan pendengaran, derivasi psikososial, autisme, dan cerebral palsy. Penyakit tersebut mungkin menunjukkan keterlambatan berbicara sebagai gejala, namun penyebabnya jelas berbeda.

Hal yang harus Bunda lakukan

Jika Si Kecil telah didiagnosis menderita keterlambatan bicara, pastikan bahwa penyebabnya bukan karena ketulian atau gangguan syaraf lainnya. Bunda bisa mengetahuinya dengan tes pendengaran untuk anak. Ini akan membantu mengetahui penyebab keterlambatan bicara si kecil.

Bunda, orangtua memiliki peranan paling penting dalam menyembuhkan keterlambaran bicara. Beberapa cara ini bisa Bunda coba di rumah:

  • Bacakan dongeng untuk anak secara teratur
  • Saat bertanya pada anak, gunakan bahasa yang jelas dan tidak rumit

Bunda juga dapat melakukan terapi pijat sebagai alternatif untuk Si Kecil yang terlambat bicara. Metode Therapeutic Speech Massage diyakini dapat mengatasi keterlambatan bicara. Bunda bisa mencoba metode ini sendiri di rumah. Lakukanlah pemijatan ringan di sekitar area rahang Si Kecil dengan menggunakan Konicare Natural Baby Massage Oil yang mengandung Virgin Coconut Oil (VCO) dari ekstrak alami yang aman untuk pemijatan si Kecilnya Bunda.

Selain itu, Bunda juga harus memberikan dukungan kepada si kecil. Anak yang mengalami keterlambatan berbicara akan memiliki kecenderungan untuk menjadi minder. Untuk itu, Bunda perlu melimpahinya kasih sayang dan dukungan yang penuh untuknya.

 

Photo Credit: Pexels

Artikel Lainnya

Komentar Bunda

thanks infonya

thanks

nice info

Lihat Komentar Lainnya

Copyright 2009 - 2022 Konimex. All right reserved
Copyright 2009 - 2022 Konimex.
All right reserved