Indonesia kini sedang memasuki musim pancaroba. Musim pancaroba sendiri diartikan sebagai peralihan antara musim kemarau ke musim penghujan, maupun sebaliknya. Fenomena ini biasanya ditandai dengan perubahan suhu dan cuaca yang tidak menentu. Itulah mengapa di musim ini sering timbul penyakit-penyakit seperti influenza, diare, hingga demam berdarah.
Untuk si kecil, penyakit musim pancaroba yang sering dialami oleh balita adalah diare. Oleh sebab itu, orang tua wajib melakukan pencegahan diare pada anak di musim pancaroba. Apa saja pencegahan diare yang bisa kita lakukan? Berikut daftarnya!
Selain berpengaruh pada kesehatan masyarakat, musim pancaroba juga berpengaruh pada hasil panen. Jadi, jangan heran kalau hasil buah dan sayur tidak sesegar biasanya. Di sisi lain, salah satu cara melakukan pencegahan diare untuk anak adalah meningkatkan imun tubuhnya dengan mengkonsumsi makanan sehat.
Sayur dan buah yang kurang segar tentunya mengurangi nutrisi yang terkandung. Akhirnya, si kecil tidak mendapatkan gizi maksimal yang membantu meningkatkan imun tubuhnya. Oleh karena itu, pastikan Anda memilih sayur dan buah yang segar. Cek dari aroma serta tampilan luarnya, jika terlihat pucat dan mengeluarkan bau yang kurang sedap, berarti sayur dan buah tersebut tidak lagi segar. Dengan mengkonsumsi sayur dan buah segar, imun anak akan meningkat terhindar dari ancaman diare.
Banyak orang yang menganggap memakan makanan yang fresh atau memasak setengah matang membantu untuk tidak menghilangkan cita rasa makanannya. Tetapi, untuk anak-anak, prinsip ini tidak boleh diterapkan. Mengapa? Saat memasak bahan makanan sampai setengah matang saja, bakteri atau virus yang ada di bahan makanan tersebut masih tetap hidup dan berpotensi membahayakan tubuh bila dikonsumsi. Salah satu bakteri yang terkandung dari makanan setengah matang adalah Salmonella yang dapat menimbulkan keracunan makanan, ditandai dengan diare hingga tinja berdarah. Untuk itu, di masa pancaroba, penting untuk memasak makanan sampai matang betul sebagai salah satu bentuk pencegahan diare.
Susu memang baik untuk menunjang pertumbuhan anak-anak. Namun jangan sampai kita lelah dalam memberikan susu pada si kecil. Pastikan memberikan mereka susu yang sudah dipasteurisasi. Susu yang sudah dipasteurisasi artinya sudah melewati proses sterilisasi untuk membunuh kuman penyebab penyakit.
Susu yang tanpa melewati proses ini biasanya mengandung bakteri seperti Brucella, Campylobacter, E.Coli, Listeria, dan Salmonella yang dapat menyebabkan diare, mual dan muntah, hingga kram perut sampai berhari-hari. Jadi, Anda harus cermat memilih susu dengan melihat label yang menyatakan produk susu tersebut telah melewati proses pasteurisasi, ya.
Selama musim pancaroba, sebaiknya Anda sesering mungkin memasak sendiri di rumah. Setidaknya saat kita memasak sendiri di rumah, kita telah menjamin kualitas makanan dan nutrisi yang terkandung. Sedangkan, jika memakan makanan di luar rumah, kita tidak tahu bagaimana pemilihan bahannya, apakah orang yang memasaknya sudah mengenakan protokol kesehatan yang benar, hingga kebersihan makanannya.
Dengan kesehatan si kecil yang lebih sensitif dan sedang diuji di kala musim ini, sebaiknya Anda melakukan pencegahan diare yang satu ini. Terutama hindari jajan di pedagang asongan yang kebersihan makanannya jauh di bawah standar!
Balita cukup sering memasukkan tangan ke dalam mulut. Nah, ini juga yang menjadi salah satu penyebab mengapa anak jadi lebih mudah terkena penyakit diare. Oleh karenanya, Bunda perlu mengajarkan si kecil tentang pentingnya mencuci tangan.
Bantu si kecil lebih rajin cuci tangan. Ajarkan ia untuk mencuci tangan di bawah air mengalir dengan mengusap tangan dan sela-sela jari menggunakan sabun selama minimal 20 detik. Supaya lebih praktis, Bunda juga bisa menyediakan Konicare Gel Pembersih Tangan di rumah atau di dalam tas untuk dipakai saat bepergian. Konicare Gel Pembersih Tangan mengandung bahan antiseptik dan alkohol 62%, serta ekstrak alpukat untuk menjaga kulit tetap lembut.
Melinda
thanks infonya