Bagi Bunda yang adalah seorang ibu pekerja, masa pandemi COVID-19 ini bisa jadi tidaklah mudah untuk dijalani. Bunda harus membagi waktu dan konsentrasi antara work from home dengan kewajiban mengurus sang buah hati. Namun tenang saja, Bunda dapat mengikuti beberapa cara serta tips yang dibagikan dan diulas di bawah ini agar work from home sambil urus anak menjadi lebih mudah.
Memiliki ritme dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari atau pekerjaan kantor sangat dibutuhkan demi mendapatkan hasil yang efektif. Oleh sebab itu, saat ritme ini terganggu atau berubah, akan butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri kembali. Apalagi ketika work from home, tidak hanya Bunda yang perlu menjaga serta menyesuaikan ritme bekerja, tetapi juga Ayah dan anak-anak di rumah.
Agar work from home dan mengurus keluarga dapat berjalan seimbang, maka sesuaikan ritme pekerjaan dengan rutinitas kerja Bunda. Jika Bunda harus bekerja dari jam 9 pagi hingga 5 sore, maka Bunda harus bangun lebih awal untuk menyiapkan kebutuhan keluarga sehari-hari seperti sarapan anak sebelum sekolah online misalnya.
Pastikan Bunda memulai aktivitas sehari-harinya di waktu yang sama untuk membentuk rutinitas. Ketika rutinitas sudah terbentuk, tubuh akan terbiasa dengan jam aktivitas Bunda sendiri. Lama-kelamaan Bunda akan lebih terbiasa dan jadi lebih paham melakukan persiapan dengan efektif dan efisien.
Bunda mungkin bingung untuk menentukan mana lokasi terbaik untuk work from home, apakah di ruangan terpisah yang jauh dari tempat anak-anak beraktivitas di rumah, atau justru bekerja di ruangan yang sama agar lebih mudah memantau sang buah hati? Ini semua tergantung pada usia anak Bunda. Jika masih balita, sebaiknya tetap lakukan work from home dari ruangan yang sama dengan si kecil bermain atau beraktivitas. Namun jika usianya sudah cukup besar, paling tidak berusia 7 tahun ke atas, tidak ada salahnya bekerja di ruangan terpisah selama Bunda tidak berada terlalu jauh agar tetap dapat memantaunya sesekali.
Seperti sudah disebutkan di atas tadi, sangatlah penting untuk memastikan semua kebutuhan utama si kecil sepanjang hari telah terpenuhi, khususnya di jam-jam kerja Bunda. Kebutuhan tersebut contohnya adalah sarapan, makan siang, keperluan belajarnya karena harus sekolah online, dan kebutuhan berpakaian si kecil sehari-hari.
Jika semuanya sudah disiapkan, maka Bunda tidak akan buru-buru sehingga ada kebutuhan yang terlewat. Kalau pun ada kebutuhan lain yang mendadak, Bunda tidak akan terlalu kewalahan menghadapinya karena kebutuhan utama sudah terlebih dulu disiapkan dan di atur.
Agar kegiatan work from home Bunda dapat berjalan lancar, jangan ragu untuk mencoba mengkomunikasikan hal ini dengan sang buah hati, apalagi jika usianya sudah cukup untuk memahami apa yang hendak Bunda sampaikan ini. Tujuannya adalah menciptakan iklim kompak dan kolaboratif di rumah: Bunda dapat membantu si kecil, begitu juga sebaliknya.
Coba komunikasikan ke si kecil durasi waktu Bunda harus bekerja dan kapan akan selesai. Jelaskan juga kepada si kecil bahwa ia tetap bisa meminta bantuan Bunda kapan saja asal melalui cara yang telah disepakati seperti memberi kode khusus atau meminta ijin Bunda terlebih dahulu. Dengan begitu, Bunda bisa lebih tenang saat harus melakukan online meeting melalui video call. Ciptakanlah aturan-aturan kecil yang sederhana yang bisa Bunda dan si kecil sepakati bersama.
Coba komunikasikan ke si kecil durasi waktu Bunda harus bekerja dan kapan akan selesai. Jelaskan juga kepada si kecil bahwa ia tetap bisa meminta bantuan Bunda kapan saja asal melalui cara yang telah disepakati seperti memberi kode khusus atau meminta ijin Bunda terlebih dahulu. Dengan begitu, Bunda bisa lebih tenang saat harus melakukan online meeting melalui video call. Ciptakanlah aturan-aturan kecil yang sederhana yang bisa Bunda dan si kecil sepakati bersama.
Sefokus-fokusnya Bunda bekerja, ambil jeda waktu untuk memeriksa kondisi sang buah hati mumpung Bunda ada di rumah. Pastikan si kecil tidak melewati waktu makan siang atau sudah mandi di sore hari.
Jika sang buah hati sudah berusia 7 hingga 8 tahun ke atas, Bunda bisa sesekali saja mengecek aktivitas mereka. Apakah mereka baik-baik saja dan tidak sedang mengalami masalah. Jika sang buah hati berusia kurang dari 7 tahun sebaiknya diajak bermain atau beraktivitas di ruangan yang sama agar lebih mudah untuk diawasi.
Widya
terima kasih