Nature & Health

Perbedaan Serai Wangi dan Serai Dapur

Serai adalah tanaman yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini masuk dalam kategori bumbu masak yang sering dimanfaatkan sebagai bahan penyedap Indonesia. Sebenarnya, serai tidak hanya memiliki satu jenis. Ada jenis serai yang diolah sebagai bumbu masak, ada juga jenis serai yang diolah jadi minyak atsiri (essential oil).

Paling tidak ada dua jenis serai yang terkenal, yaitu serai wangi (Cymbopogon nardus) dan serai dapur (Cymbopogon citratus). Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik perbedaan fisik hingga perbedaan fungsi kedua tanaman ini.

Perbedaan serai wangi dan serai dapur

Perbedaan antara serai wangi dan serai dapur pada dasarnya dapat Bunda kenali langsung saat membandingkan keduanya secara fisik. Berikut tiga perbedaan tersebut.

1. Perbedaan aroma

Aroma serai wangi dan serai dapur memiliki karakteristik yang berbeda. Bunda bisa bedakan dengan mencium saat memetik atau mematahkan bagian batang serai. Serai wangi beraroma seperti minyak tawon yang mungkin Bunda miliki di rumah. Ini disebabkan karena serai wangi mengandung banyak kandungan sitronellal dan geraniol yang sering diolah kembali untuk menjadi komponen dalam pembuatan sabun dan kosmetik karena wangi floralnya.

Sementara aroma serai dapur tidak begitu menonjol seperti serai wangi. Aroma yang dikeluarkan oleh serai dapur ini serupa dengan aroma lemon. Oleh sebab itu, serai dapur seringkali digunakan sebagai bumbu masakan di negara Asia dan Afrika untuk menambah rasa dan menghilangkan bau amis pada ikan.

2. Perbedaan warna batang

Perbedaan lainnya antara serai wangi dan serai dapur yang juga mencolok adalah warna dari kedua batang serai ini. Serai dapur memiliki batang dengan warna kehijauan, di mana bagian pangkal dari serai dapur cenderung berwarna putih. Lain halnya dengan serai wangi. Batang serai wangi justru berwarna merah keungu-unguan. Itu mengapa beberapa orang juga menyebut serai wangi dengan sebutan serai merah.

3. Perbedaan bentuk daun

Selain memiliki aroma serta warna batang yang berbeda, serai wangi dan serai dapur juga memiliki bentuk daun yang cukup berbeda. Serai wangi memiliki bentuk daun yang panjang dan lebar, ukurannya sekitar 90 hingga 100 cm.

Berbeda dengan serai wangi, daun milik serai dapur jauh lebih pendek. Ukuran daun serai berkisar antara 50-100 cm. Jadi jika Bunda melihat serai yang tumbuh tegak, hampir dapat dipastikan itu adalah serai dapur karena daun serai wangi yang panjang membuat daun-daunnya melengkung dan menyentuh tanah.

Fungsi serai wangi

Setelah Bunda mengetahui perbedaan serai wangi dan serai dapur secara fisik, Bunda juga perlu mengenali fungsi kedua tanaman ini. Serai wangi banyak diolah menjadi minyak atsiri (essential oil).

Minyak atsiri atau ekstrak dari serai wangi ini mengandung zat sitronellal yang dapat mencegah nyamuk dan serangga lain menggigit kulit Bunda dan si kecil. Selain itu, ekstrak serai wangi juga banyak disertakan untuk membuat obat-obatan antiseptik karena memiliki sifat antimikroba.

Ekstrak dari serai wangi juga banyak dijadikan bahan minyak aromaterapi yang dapat menghilangkan gatal-gatal di kulit serta menghangatkan tubuh. Jika diolah sebagai sabun, ekstrak serai wangi dapat menghilangkan bau badan. Serai wangi juga sering digunakan sebagai bahan utama beberapa jenis minyak kesehatan atau kosmetik di rumah.

Fungsi serai dapur

Secara umum, serai dapat digunakan untuk mengatasi masuk angin (sebagai karminatif), sakit pada otot, dan sakit kepala. Rebusan daun serai dapur dapat memperlancar buang air kecil (sebagai diuretik), sebagai tonik bagi tubuh sehingga fungsi sistem tubuh terjaga, dan mengatasi kegemukan (obesitas). Namun serai dapur berkhasiat membunuh bakteri patogen yang membentuk plak di dalam mulut, sehingga cukup sering digunakan sebagai larutan obat kumur.

Minyak atsiri yang berasal dari serai dapur (lemongrass oil) biasa digunakan sebagai aromaterapi, yang banyak diaplikasikan pada sabun, lilin, dan parfum. Bau minyak serai dapur ini meredakan rasa sakit akibat rematik dan ketegangan saraf. Selain itu, baunya yang segar mengurangi rasa sakit kepala dan pusing, serta menyegarkan tubuh dan pikiran. Minyak serai dapur juga dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk atau serangga, antibakteri dan antijamur.

Berbeda dengan serai wangi, serai dapur dapat membantu melakukan detox pada tubuh karena memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Detox dilakukan dengan mengeluarkan zat-zat berbahaya dari dalam tubuh. Ini sebabnya serai dapur juga dianggap baik untuk menjaga kesehatan ginjal, kandung kemih, hingga menjaga fungsi hati.

Artikel Lainnya

Komentar Bunda

Elizabethamora

oke

randika

terima kasih konicare

Widya

sangat bermanfaat

Lihat Komentar Lainnya

Copyright 2009 - 2022 Konimex. All right reserved
Copyright 2009 - 2022 Konimex.
All right reserved