Memberikan perawatan yang terbaik bagi bayi tentu wajib Bunda lakukan. Salah satu hal yang perlu Bunda perhatikan adalah cara merawat kulitnya. Cara merawat kulit bayi memang susah-susah gampang, untuk itu Bunda harus mengumpulkan berbagai informasi terkait untuk memberikan perawatan terbaik. Nah, untuk memberikan perawatan terbaik tersebut, ada baiknya Bunda simak dulu informasi mengenai mitos dan fakta seputar kulit bayi berikut ini!
Berbagai mitos mengenai kulit bayi
Bayi memiliki lapisan kulit yang masih tipis dan secara struktural lapisan kulit bayi masih belum berkembang secara optimal. Sehingga tidak mengherankan jika kulit bayi rentan mengalami masalah kulit, alergi, hingga infeksi. Adapun mitos mengenai kulit bayi yang perlu Bunda ketahui adalah:
- Bayi akan memiliki kulit yang putih jika rajin meminum susu kacang kedelai.
- Bayi yang menggunakan popok sekali pakai akan terhindar dari ruam popok.
- Dilarang mengonsumsi buah stroberi saat hamil karena dapat menyebabkan bercak-bercak merah seperti warna stroberi pada kulit bayi.
- Harus menghindari wajah bayi ketika menyusui karena dapat menyebabkan daerah pipi bayi berwarna kemerahan dan pertanda bahwa bayi mengalami alergi ASI.
- Bunda perlu menggunakan sabun antiseptik untuk bayi.
- Minyak zaitun merupakan minyak pijat paling aman untuk bayi.
Fakta kulit bayi yang harus diketahui
Tidak semua mitos yang beredar mengenai kulit bayi itu benar Bunda. Bahkan ada beberapa diantaranya yang sama sekali tidak beralasan. Beberapa fakta kulit bayi diantaranya:
- Warna kulit bayi dipengaruhi oleh faktor genetik dari orang tua. Susu kedelai tidak terbukti dapat membuat kulit bayi menjadi lebih putih.
- Jika bayi berusia 3 tahun ke atas mengalami bercak-bercak putih dan terasa gatal, itu mungkin pertanda Pityriasis yang bisa disebabkan oleh alergi hingga faktor genetik yang diturunkan secara langsung dari orang tua.
- Tidak semua popok sekali pakai (pospak) memiliki kualitas baik yang dapat mencegah ruam. Apabila kulit daerah tertutup popok berwarna merah disertai munculnya bintik-bintik, kemungkinan bayi terkena ruam popok atau dermatitis.
- Ruam yang disebabkan oleh infeksi jamur candida albicans dapat diatasi dengan rajin mencuci selangkangan dan kemaluan bayi setiap mengganti pospak atau segera menggantinya setelah bayi BAB atau BAK.
- Buah stoberi tidak berkaitan dengan timbulnya bercak merah pada kulit bayi.
- Bayi dapat mengalami bercak berwarna merah terang atau Strawberry Hemangioma. Namun kondisi ini bukan karena kebiasaan mengonsumsi stroberi, tetapi merupakan tumor jinak yang disebabkan oleh pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal dan bisa terjadi di setiap jaringan pembuluh darah.
- Sebagai satu-satunya makanan yang wajib diberikan kepada bayi hingga berusia 6 bulan, ASI sama sekali tidak menyebabkan alergi pada kulit bayi. Justru ASI dapat mencegah alergi karena mengandung zat antibody.
- Sabun antiseptik sering menyebabkan terjadinya iritasi pada kulit bayi. Sebaiknya gunakan sabun bayi ringan yang sesuai dengan pH netral kulit (5,5) tanpa parfum dan pewarna.
- Menurut penelitian dari Universitas of Manchester, memijat bayi sebaiknya tidak menggunakan minyak zaitun karena dapat meningkatkan kerusakan kulit bayi.
Mulai sekarang hindari memercayai mitos tanpa mengetahui faktanya ya, Bunda. Jangan lupa juga gunakan Konicare Minyak Telon Plus untuk memberikan perawatan terbaik bagi buah hati, kandungan bahan – bahan alami dalam Konicare Minyak Telon Plus memberikan kehangatan yang pas di kulit sensitive si Kecil. Harumnya alami tanpa tambahan parfum, membuatnya lebih aman. Semoga artikelnya bermanfaat ya Bun!
Photo credit: pexels.com
Naya
makasih infonya konicare