Tidur berkualitas adalah dambaan setiap orang. Namun, tak jarang ada orang yang kesulitan tidur sehingga harus menggunakan media tertentu agar rasa kantuk itu datang. Tetapi, apakah benar hal tersebut efektif dan tak memiliki efek khusus? Berikut adalah mitos-mitos tentang media 'pengantar tidur' yang bisa Anda ketahui:
Faktanya: Biasanya seseorang yang setiap minggunya memiliki waktu tidur yang kurang, akan 'berusaha' membalas waktu istirahat dengan tidur sepanjang hari di akhir pekan. Tetapi menurut penelitian, hal itu justru tidak efektif. Karena setelah tidur panjang tersebut, Anda akan kesulitan untuk tidur dengan nyenyak pada malam berikutnya.
Faktanya: Teh herbal yang berbahan dasar lemon, chamomile, ataupun rosela, dianggap dapat merelaksasi pikiran, sehingga bisa meningkatkan kantuk. Tetapi menurut penelitian, khasiat tersebut tidak terbukti efektif bisa membuat orang mengantuk.
Faktanya: Kebanyakan orang menonton televisi bisa membantu rasa kantuk datang. Namun, cahaya yang dihasilkan oleh layar komputer ataupun televisi, bisa merusak kinerja melatonin, atau yang biasa disebut “hormon kegelapan”. Melatonin berfungsi untuk membimbing Anda melihat dalam gelap. Bila sering terpapar cahaya televisi, ritme istirahat Anda pun akan semakin terganggu sehingga kualitas tidur Anda pun memburuk.
ananoer
ok tq