Mitos & Fakta

Fakta dan Mitos Seputar Bayi Baru Lahir

Mitos seputar bayi baru lahir begitu banyak beredar di tengah masyarakat. Keberadaan mitos-mitos tersebut tentu saja bukan masalah besar, dengan catatan Bunda tak langsung mempercayainya. Faktanya, tidak semua mitos yang beredar benar adanya. Nah, agar Bunda tak salah, berikut informasi fakta dan mitos seputar bayi baru lahir yang perlu diketahui!

Larangan keluar rumah hingga usia dua minggu

Salah satu mitos seputar bayi baru lahir yang cukup populer adalah larangan keluar rumah hingga ia berusia dua minggu. Benarkah? Faktanya, bayi yang baru lahir pada minggu-minggu pertama kehidupannya memang sangat rentan terhadap kuman di sekitarnya. Jadi, tentu saja membawa bayi mengunjungi kerabat yang sedang sakit atau mengajaknya berkunjung ke pusat perbelanjaan yang dipenuhi banyak sekali orang dapat mengganggu kondisi kesehatannya. Hanya saja, tingkat kerentanan tubuh bayi tidaklah berhubungan dengan keberadaannya di luar atau di dalam rumah. Tapi mengajaknya beraktivitas keluar rumah dan banyak orang akan meningkatkan resiko penyebaran virus apabila daya tahan tubuhnya belum terbentuk dengan baik.

Bayi baru lahir seharusnya tidak rewel, kembung, dan sering buang angin

Pernahkan Bunda mendengar mitos bahwa bayi baru lahir seharusnya tidak rewel, kembung, ataupun sering buang angin? Jika pernah, Bunda perlu mengetahui kebenarannya. Faktanya, semua bayi dapat menjadi rewel karena perutnya yang memiliki banyak gas. Selain itu, sistem pencernaan bayi yang sedang berkembang juga dapat memicunya untuk sering buang angin dan hal tersebut merupakan hal yang sangat wajar. Bunda dapat menggendong bayi yang tengah rewel dan pastikan lingkungan sekitarnya sunyi dan tenang agar bayi Bunda merasa lebih nyaman

Bayi yang bahagia jarang menangis

Bukankah mitos ini terdengar cukup tak meyakinkan, Bunda? Faktanya, semua bayi menangis. Menangis bukanlah ukuran tingkat kebahagiaan yang dirasakan oleh bayi. Beberapa bayi yang baru lahir bisa menangis lebih sering dibandingkan bayi lainnya. Hal tersebut merupakan hal wajar karena setiap bayi yang baru lahir memiliki keunikannya sendiri. Umumnya, tangisan bayi meningkat sejak usia 2-3 minggu dan pada usia 6-8 minggu mencapai puncaknya. Tangisan bayi akan berangsur-angsur berkurang pada usia 12 minggu.

Susu formula membuat bayi baru lahir konstipasi

Terdapat mitos bahwa susu formula yang banyak mengandung zat besi dapat membuat bayi yang baru lahir mengalami konstipasi atau kesulitan buang air besar. Faktanya, justru, bayi yang mengkonsumsi susu formula harus menggunakan susu formula yang mengandung zat besi agar tidak mengalami kekurangan zat besi. Terlebih zat besi juga sangat diperlukan dalam pertumbuhan bayi. Bila bayi Bunda mengalami konstipasi, coba gerakkan kedua kaki bayi dengan gerakan seperti mengayuh sepeda, dan pijat perutnya perlahan dengan gerakan memutar searah jarum jam.

Udara dingin membuat bayi pilek

Mitos yang menyebut bahwa udara dingin membuat bayi pilek tidak didukung oleh informasi yang membenarkannya. Faktanya, sama halnya dengan orang dewasa, bayi akan mengalami infeksi saluran pernapasan bagian atas atau pilek ketika berdekatan dengan seseorang yang membawa virus infeksi saluran napas.

Jadi, selama bayi Bunda tetap dalam keadaan nyaman, ia tidak akan mengalami pilek. Tentu saja dengan catatan bayi Bunda bebas dari kedinginan dengan pakaian yang membuat tubuhnya tetap hangat. Bunda juga bisa mengoleskan Konicare Minyak Telon untuk memberikan rasa hangat pada tubuh Si Kecil.

Mulai sekarang, usahakanlah untuk selalu melakukan konfirmasi dan pengecekan kebenaran setiap mitos bayi baru lahir sebelum mempercayainya ya, Bunda. Semoga bermanfaat!

 

Photo Credit: Pexels

Artikel Lainnya

Komentar Bunda

oobaby

ok bun

vita

terimakasih informasinya

fitrianisyah16

terimakasih infonya bunda

Lihat Komentar Lainnya

Copyright 2009 - 2022 Konimex. All right reserved
Copyright 2009 - 2022 Konimex.
All right reserved