Sebagai orangtua, wajar kalau anda khawatir ketika si kecil yang sudah berusia 3 tahun masih belum bisa bicara. Akhirnya, beragam anggapan pun muncul, dan salah satu mitos yang paling terkenal adalah, anak yang belum bisa bicara padahal usianya sudah cukup, kebanyakan disebabkan oleh faktor keturunan. Benarkah demikian?
Perlu diketahui bahwa karena keterampilan berbicara anak, kebanyakan akan terus berkembang baik dalam lingkungan yang kaya dengan suara dan bunyi-bunyian, terus dilatih untuk bicara, penuh stimulasi penglihatan dan pembelajaran bahasa yang intens.
Untuk itu, anak yang besar di lingkungan yang cenderung menyendiri, biasanya akan terlambat bicara. Hal inilah alasannya kenapa anak harus diajak bersosialisasi, serta terus diberi stimulasi supaya kemampuan bicaranya meningkat sesuai dengan jenjang usianya sendiri.
Sebuah penelitian menunjukkan ada sebuah periode kritis dalam fase perkembangan bahasa serta bicara seorang anak, yakni fase usia 4 sampai 5 tahun. pada saat fase kritis ini terlampaui tanpa paparan terhadap bahasa, maka kedepannya keterampilan anak untuk belajar bicara pun akan semakin sulit.
Kapan waktu yang tepat si anak belajar bicara?
Pada dasarnya, sejak bayi, si kecil sudah terbiasa berkomunikasi dengan kita. komunikasi pertama yang mereka lakukan adalah dengan nada tangisan yang berbeda ketika menginginkan sesuatu. Kalau anda perhatikan, anda akan menemukan perbedaan yang sedikit jelas dimana si kecil merasa lapar, mengantuk, ingin bermanja-manja, atau bahkan ketika si kecil merasakan sakit.
Setelah bertambahnya usia, bayi akan terus berusaha mengembangkan bahasanya sendiri, tentu saja ini berdasarkan apa yang mereka dengar. Contoh, sebuah penelitian di Colombia menyatakan kalau, mayoritas bayi akan mengeluarkan kata pertama yang berbunyi papa dan mama selama periode perkembangannya.
Hal ini terjadi karena memang kebanyakan orangtua, akan memperkenalkan dirinya dengan sebutan papa untuk sang ayah, dan mama untuk sang ibu. Nah, kalau sampai si kecil tidak mendapatkan rangsangan dari orangtua atau lingkungannya, maka sangat pantas kalau akhirnya si kecil terlambat bicara.
Hal ini sekaligus membuktikan kalau faktor keturunan, tidak mempengaruhi kemampuan bicara anak, yang ada faktor lingkungan dan stimulasi lah yang sangat berperan penting dalam kemampuan bicara anak.
wahyu85
ok