Kehamilan adalah hal yang membahagiakan bagi setiap calon ibu di dunia. Seiring bertambahnya usia janin, kebahagiaan tersebut semakin meningkat dengan adanya gerakan-gerakan ringan dari dalam sana. Ketika menginjak usia tertentu, janin yang telah tumbuh akan mulai melakukan gerakan. Ini adalah tanda bahwa janin Bunda sehat. Pergerakan janin tidaklah sama. Namun, pada umumnya, janin akan semakin aktif bergerak di malam hari. Nah, agar Bunda paham lebih jauh mengenai gerakan janin, berikut beberapa hal yang perlu diketahui.
Pada umumnya, janin akan mulai bergerak ketika ia memasuki usia trimester kedua. Gerakannya tentu saja masih ringan. Ia akan mulai menendang-nendang satu hingga dua kali gerakan. Bagi ibu hamil, tentu saja hal ini bisa memberikan kebahagiaan tersendiri lho, Bunda.
Seiring bertambahnya usia janin di minggu ke 21, gerakannya pun juga semakin aktif. Dalam usia ini, kondisi air ketuban jumlahnya masih banyak sehingga membuat janin lebih leluasa bergerak. Tak lagi berupa menendang saja, janin di usia ini juga melakukan gerakan jungkir balik. Oh ya, Bunda, memasuki usia 29 minggu bayi tak hanya semakin aktif, tapi ia juga bisa mulai merespon suara dari luar, lho! Di usia ini juga Bunda akan sering mengalami kontraksi pada rahim karena gerakan janin tersebut.
Idealnya, gerakan janin terjadi sebanyak 1-2 kali dalam satu jam. Tapi perlu juga diketahui bahwa jika janin Bunda terlalu aktif bergerak dan Bunda memijitnya, justru akan meningkatkan risiko bayi sungsang, yakni kepala janin berpindah posisi dari bawah ke atas. Hal ini bisa menyebabkan bayi akan terlilit oleh tali pusarnya sendiri dan gerakannya tidak terpantau. Kondisi yang seperti ini membuat oksigen dan nutrisi sulit terserap oleh sang jabang bayi.
Usia kehamilan minggu ke 35 hingga 40 adalah puncak pergerakan janin. Janin sudah tumbuh besar dan kuat sehingga ia pun akan semakin aktif bergerak. Selain itu, karena bayi bertambah besar, tentu saja ruang di dalam janin juga semakin sempit untuknya sehingga gerakan yang ia lakukan pun juga semakin terbatas. Hal ini membuat sang janin tak sabar untuk segera keluar.
Taufik Jamaan, dokter ahli kandungan dan kehamilan asal RSIA Bunda Jakarta, mengatakan bahwa bisa jadi gerakan janin yang aktif mendadak justru menandakan bahwa kondisi janin sedang kekurangan oksigen. Hal ini membuatnya ingin berontak sehingga ia pun akan aktif bergerak. Hal ini kemudian diiringi dengan penurunan gerakan secara perlahan dan terus menurun. Oleh sebab itu, jika hal ini terjadi segera konsultasikan dengan dokter kandungan terdekat.
Untuk menjaga agar bayi tetap sehat, Bunda harus rajin melakukan pengawasan terhadap gerakan janin. Ada baiknya Bunda melakukan pemeriksaan ke ahli kandungan secara berkala untuk memastikan bahwa bayi dalam kondisi baik-baik saja.
Photo source: Pexels (pixabay.com)
ananoer
tq infonya