Bouncer bayi bisa dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk menenangkan si kecil saat sedang rewel. Perlengkapan ini bisa Bunda gunakan jika kebetulan bayi memiliki kebiasaan yang baru bisa tenang setelah diayun-ayun. Tidak heran jika sebagian orang menyebut bouncer bayi sebagai kursi goyang khusus bayi.
Berencana membeli baby bouncer untuk si kecil? Serba-serbi penggunaanya harus lebih dulu Bunda pelajari. Yuk, simak selengkapnya di sini!
Jika ini adalah kali pertama Bunda memiliki buah hati, maka sebaiknya jangan hanya tergiur harga murah saat membeli bouncer bayi. Pasalnya, ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh alat bantu ini sehingga aman digunakan untuk si kecil. Pertama, pastikan bahwa bouncer memiliki penyangga yang kokoh dan stabil. Ini penting agar bouncer bayi tidak mudah bergeser saat sedang digunakan.
Kedua, pilih bouncer yang memiliki alas lebih lebar dengan lapisan karet. Tujuannya agar si kecil tidak mudah tergelincir saat diayun. Ketiga, perhatikan kembali desain bouncer yang akan dibeli. Hindari memilih bouncer dengan banyak celah yang berisiko membuat jari si kecil terjepit. Keempat, pilih bouncer bayi dengan tempat duduk yang empuk dan mudah diatur kemiringannya. Terakhir, jika memungkinkan beli bouncer yang juga dilengkapi dengan pemutar musik untuk bayi.
Bunda, meski terlihat sepele ternyata kesalahan peletakan bouncer bisa mengancam keselamatan si kecil. Untuk memastikan keamanan bayi selama berada di atas bouncer, pastikan selalu meletakkan alat ini pada permukaan yang datar. Jauhkan bouncer bayi dari dinding, lemari, juga area tangga. Hindari pula area sempit dan empuk karena menyebabkan penyangga bouncer tidak dapat berfungsi secara optimal.
Terlepas dari jenis dan bentuk baby bouncer yang Bunda beli untuk si kecil, seluruhnya akan dilengkapi dengan tali pengaman. Tentu saja, benda ini diletakkan bukan tanpa tujuan. Bunda bisa memasang tali pengaman agar bayi tetap aman selama diayun menggunakan bouncer. Akan tetapi, pastikan Bunda tidak memasak tali pengaman terlalu ketat karena akan membuat si kecil sulit bernapas.
Beberapa bayi baru bisa tidur setelah diayun-ayun, inilah fungsi lain dari penggunaan bouncer untuk si kecil. Nah, satu hal yang perlu diingat bahwa alat ini bukanlah tempat tidur si kecil. Terlalu lama membiarkan bayi tidur di atas bouncer justru akan membahayakan keselamatannya. Jadi, jika si kecil sudah terlelap, segera pindahkan pada tempat tidur yang seharusnya. Meski terlihat sepele, cara ini efektif untuk memastikan si kecil tetap aman selagi ia tidur pulas.
Setiap bouncer bayi dirancang khusus sesuai dengan kriteria usia dan berat bayi. Informasi ini biasanya tercantum pada kemasan bouncer. Ingat dan catat baik-baik batasan usia dan berat badan bayi yang dapat menggunakan alat tersebut. Penggunaan bouncer bayi yang tidak tepat justru membahayakan. Bayi berisiko terguling karena penyangga bouncer tidak lagi mampu menopang berat bayi. Bunda juga bisa menghentikan penggunaan bouncer ketika si kecil sudah sangat aktif bergerak dan bisa terjatuh saat diayun menggunakan alat ini.
Sebagai orang tua, wajar bila Bunda merasa protektif terhadap anak. Terkait penggunaan bouncer, Bunda mungkin masih bertanya-tanya apakah memang alat satu ini aman digunakan. Belum lagi jika Bunda mungkin pernah mendengar bahaya risiko penggunaan bouncer bayi. Entah itu menyebabkan cedera bahkan hingga risiko kematian.
Di sinilah pengawasan Bunda dan pasangan terhadap bayi sangat diperlukan, baik saat bayi sedang terjaga maupun tidur. Ya, Bunda, penggunaan bouncer bayi sebetulnya cukup aman selama Bunda memerhatikan poin-poin sebelumnya. Selalu awasi si kecil selama ia diletakkan di bouncer. Jangan sampai ia melakukan gerakan ke posisi yang bisa membahayakan jalan napas mereka.
Bunda, mulai sekarang selalu gunakan bouncer bayi sesuai dengan ketentuan dan standar keamanan yang telah ditetapkan, ya. Selain demi menjaga keselamatan si kecil, penggunaan bouncer dengan tepat juga dapat memudahkan aktvitas Bunda sehari-hari dalam merawat bayi di rumah.
Photo Credit: Flickr
wahyu85
ok