Ada banyak sekali mitos dan fakta mengenai perkembangan otak bayi. Salah satu mitos paling berpengaruh adalah mendengarkan musik klasik saat mengandung akan membuat bayi menjadi lebih pintar daripada Bunda yang tidak pernah mendengarkan musik. Walaupun mitos tersebut belum terbukti, ada beberapa nilai positif yang terkandung di dalamnya. Tidak hanya itu, ada mitos lain juga yang akan kita bahas di sini.
Salah satu kelebihan mengetahui mitos dan fakta mengenai perkembangan otak bayi ini adalah Bunda bisa melakukan sesuatu dengan dasar yang kuat. Tidak hanya itu, Bunda juga bisa membagikan informasi ini kepada keluarga atau teman dekat Bunda yang lain tentang mitos dan fakta ini.
Mitos mendengarkan musik klasik saat mengandung bisa membuat anak pintar
Seperti dijelaskan di awal, ini adalah salah satu mitos paling banyak dibicarakan. Bahkan sampai sekarang masih banyak orang tua yang mendengarkan musik saat mengandung walaupun mereka tidak mengetahui fakta yang sebenarnya. Lalu, apakah mitos tersebut benar? Jawabannya adalah salah, Bunda. Tidak ada penelitian satu pun yang bisa membuktikan bahwa mendengarkan musik saat mengandung bisa membuat anak lebih pintar.
Faktanya, orang tua yang sering mendengarkan musik klasik akan membuat orang tua dan janin bisa menjadi lebih rileks. Ketika orang tua dan janin rileks, perkembangan otaknya bisa menjadi lebih lancar. Tetapi sekali lagi, itu bukan jaminan bahwa mendengarkan musik klasik bisa membuat anak lebih pintar.
Mitos bahwa Bunda pintar, maka anak juga ikut pintar
Mitos selanjutnya adalah jika Bundanya pintar, maka perkembangan otak bayi akan lebih baik dan bisa membuat anak menjadi pintar. Ini adalah mitos yang benar dan termasuk fakta, Bunda. Dr. Ben Hamel dari UMC Nijmegen Netherlands mengatakan bahwa pengaruh kecerdasan dari Bunda adalah faktor yang sangat besar bagi perkembangan otak bayi.
Lalu, muncul pertanyaan, apakah bisa mengubah kecerdasan anak jika Bunda tidak terlalu pintar? Walaupun faktor terbesar yang memengaruhi perkembangan otak bayi adalah Bunda, masih ada beberapa faktor yang harus tercukupi, yaitu gizi yang sehat dan tepat, rangsangan dari luar, faktor emosi dari Bunda, dan permainan yang mendidik ketika dirinya lahir nanti.
Mitos bahwa terlalu banyak makan sayuran berwarna bisa menghambat perkembangan otak bayi
Mitos terakhir yang akan kita bahas adalah mitos bahwa terlalu banyak makan sayuran berwarna bisa menghambat perkembangan otak bayi. Mitos ini tidak sepenuhnya benar, karena jika dikonsumsi secara pas dan sesuai porsi, tentu sayuran berwarna juga memberikan manfaat baik bagi si Kecil.
Terlalu banyak mengonsumsi sayuran berwarna memang tidak bagus, tetapi jalan keluarnya bukan menghindarinya tapi mengatur porsinya sesuai kebutuhan saja. Bunda bisa membatasi makan makanan sayuran yang berwarna agar kebutuhan untuk perkembangan otak bayi bisa terpenuhi. Salah satu sayuran yang wajib Bunda konsumsi ketika hamil adalah brokoli, bayam, tomat, wortel, dan kacang-kacangan. Untuk porsi sayuran, cukup makan setengah porsi mangkuk berukuran sedang di setiap pagi, siang, dan malam.
Sekarang Bunda sudah tahu apa saja mitos dan fakta yang sebenarnya tentang perkembangan otak bayi. Semoga mencerahkan ya, Bunda.
mamany
terimakasih infonya