Bayi

4 Hal yang Perlu Diperhatikan Terkait Penggunaan AC untuk Bayi Baru Lahir

Berada di wilayah tropis membuat Indonesia memiliki suhu udara yang cenderung panas. Suhu panas tersebut bahkan tetap terasa meski sedang berada di dalam rumah. Bagi ibu yang memiliki bayi baru lahir, hal tersebut bisa menjadi masalah karena dapat menyebabkan bayi kegerahan. Agar bayi baru lahir tidak merasa gerah, Bunda pun menggunakan AC di ruangan. Namun, apakah hal ini aman?

Temperatur yang dianjurkan

Pada dasarnya, menggunakan AC pada ruangan bayi baru lahir adalah hal yang aman. Jika dibandingkan bayi dibiarkan di ruangan yang panas dan pengap, menidurkannya di ruangan ber-AC tentu lebih aman. Walau begitu, Bunda tetap harus memperhatikan temperatur udara yang dipasang, jangan sampai terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Suhu ruangan ber-AC yang dianjurkan untuk bayi baru lahir adalah sekitar 23-25°C. Agar bayi tidak merasa kedinginan, Bunda sebaiknya memakaikan piyama panjang dengan bahan katun pada si kecil. Jangan lupa memasangkan selimut tipis agar udara tidak langsung mengenai badan bayi.

Di samping itu, Bunda juga perlu memasang timer atau pengatur waktu pada AC. Dengan timer, suhu ruangan bisa disesuaikan secara otomatis. Suhu ruangan memang harus terus disesuaikan agar bayi tidak merasa kedinginan dan tetap nyaman. 

Perhatikan arah angin              

Selain menyesuaikan temperatur, Bunda juga sebaiknya memperhatikan arah angin. Meskipun tidak sekuat kipas angin, namun AC juga mengeluarkan hembusan angin. Jika bayi baru lahir terkena terpaan angin AC dalam jangka waktu lama, bisa menimbulkan beberapa keluhan penyakit seperti gangguan pernafasan.

Untuk itu, sebaiknya Bunda juga mengatur arah angin dari AC. Biasanya terdapat opsi swing pada pengaturan AC. Gunakanlah pengaturan tersebut untuk ruangan yang ditempati bayi. Opsi swing akan membuat angin yang keluar dari AC tidak hanya terarah pada satu sudut saja. Dengan begitu, bayi pun terhindar dari risiko terpapar angin AC.

Ketahui alergi pada bayi sebelumnya

Beberapa bayi mungkin memiliki alergi terhadap suhu yang rendah. Alergi tersebut dapat menimbulkan ruam-ruam merah yang terasa gatal pada bayi. Agar hal ini tidak terjadi pada buah hati Bunda, ketahui apakah ia memiliki kecenderungan alergi suhu dingin atau tidak sebelum memasang AC di tempat tidur bayi.

Jika bayi memang berisiko terhadap suhu dingin, sebaiknya pengaturan suhu AC tidak dibuat terlalu rendah. Suhu 23-25°C merupakan pengaturan suhu AC yang paling tepat untuk bayi baru lahir. Namun jika bayi tetap memunculkan gejala alergi pada pengaturan suhu tersebut, sebaiknya Bunda tidak menggunakan AC.

Selalu pastikan kebersihan AC

Poin terakhir ini mungkin sering terlewat. Kebersihan AC sering diabaikan karena membersihkan AC agak sulit jika dilakukan sendiri. Terlebih dampaknya tidak langsung terlihat pada kesehatan bayi. Padahal, kebersihan AC juga akan mempengaruhi kualitas udara yang dikeluarkannya. AC yang kotor bisa mengeluarkan udara yang terlalu lembap dan tidak baik untuk kesehatan pernafasan.

Oleh karenanya, Bunda perlu membersihkan AC secara rutin. Lap bagian luar mesin AC agar tidak ada debu yang menyumbat. Untuk bagian dalam mesin AC, Bunda bisa meminta bantuan tukang servis AC.

 

Penggunaan AC di dalam ruangan tentu akan membuat bayi merasa lebih nyaman. Walau begitu, Bunda perlu memperhatikan empat hal yang telah disebutkan di atas agar penggunaan AC tidak mengganggu keseharan bayi baru lahir. Untuk menjaga kehangatan tubuh bayi baru lahir, Bunda bisa menggunakan KONICARE Minyak Telon.

 

Photo Credit: PxHere

Artikel Lainnya

Komentar Bunda

mamany

tipsnya bermanfaat

thanks infonya

thanks konicare

Lihat Komentar Lainnya

Copyright 2009 - 2022 Konimex. All right reserved
Copyright 2009 - 2022 Konimex.
All right reserved