Anak

4 Fakta dan Mitos Seputar Gigitan Nyamuk

Saat memasuki musim hujan, ada saja penyakit yang mengganggu aktivitas. Salah satu yang paling berbahaya dan harus dihindari adalah penyakit yang datang dari gigitan nyamuk. Namun, Bunda perlu tahu bahwa tidak semua mitos seputar gigitan nyamuk itu benar adanya. Ada beberapa mitos yang sebenarnya jauh dari fakta.

Untuk mengetahui mana yang mitos dan mana yang fakta, Bunda bisa membaca lebih jauh ulasan ini. Apakah benar tanaman-tanaman tertentu dapat Bunda andalkan untuk membasmi nyamuk? Apakah benar kalau nyamuk itu hanya aktif di malam hari saja? Semuanya bisa Bunda temukan jawabannya di bawah ini.

Tanaman tertentu bisa basmi nyamuk

Tidak ada bukti secara ilmiah yang bisa membuktikan bahwa tanaman tertentu bisa membasmi nyamuk. Dengan kata lain, ini adalah mitos. Fakta yang benar justru tanaman-tanaman yang dimiliki di rumah dan yang tergenang air menjadi sarang nyamuk. Alhasil, potensi Bunda dan keluarga terkena gigitan nyamuk juga semakin tinggi.

Beberapa orang sudah mencoba menanam batang serai di sekitar area rumah untuk menghalau nyamuk. Namun pada kenyataannya, cara ini juga tidak sepenuhnya efektif. Serai baru bisa efektif jika tanaman sereh tersebut dibakar dan asapnya mengisi seluruh ruangan di dalam rumah.

Makanan yang disukai dan tidak disukai nyamuk

Jika berbicara soal makanan yang disukai dan tidak disukai nyamuk, banyak orang cenderung berpikir tentang darah manusia. Banyak juga yang percaya kalau nyamuk sangat suka dengan darah yang manis. Padahal, darah itu bukanlah makanan utama nyamuk. Makanan utama dari nyamuk adalah nektar bunga.

Saat Bunda atau si kecil terkena gigitan nyamuk, dapat dipastikan nyamuk tersebut adalah nyamuk betina. Ini karena hanya nyamuk betina saja yang memiliki alat penghisap. Nyamuk betina ini mengkonsumsi darah sebagai makanan sekunder yang akan diberikan untuk anak-anaknya (telur nyamuk) yang membutuhkan asupan protein dari dalam darah kita.

Pakaian tebal bisa menghalau gigitan nyamuk

Masih ada banyak orang yang menganggap bahwa pakaian tebal maupun yang berlengan panjang bisa menjadi solusi pintar untuk menghalau gigitan nyamuk. Faktanya, gigitan nyamuk masih dapat menembus pakaian yang tebal dan tertutup itu. Jadi, kita tidak dapat menghindari gigitan nyamuk hanya dengan bermodalkan pakaian saja.

Trik yang terbukti efektif menghalau gigitan nyamuk yakni dengan menggunakan pakaian yang longgar dan sejuk saat dikenakan. Saat memakai pakaian tebal, tubuh pun jadi mudah berkeringat. Tubuh yang mudah berkeringat justru bisa semakin menarik perhatian nyamuk!

Nyamuk hanya aktif di malam hari

Mitos terakhir yang juga tidak kalah populer adalah mitos perihal nyamuk yang hanya aktif di malam hari. Mitos Ini jelas keliru karena nyamuk juga aktif di siang hari, sehingga upaya untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk harus Bunda lakukan sepanjang hari.

Bahkan, ada beberapa jenis spesies nyamuk tertentu yang justru lebih sering aktif di siang hari. Nyamuk jenis ini juga menggigit bagian-bagian tubuh yang tidak terduga atau tidak terlalu dilindungi, seperti bagian lutut dan pergelangan kaki. Akibatnya, kita juga tidak bisa terlalu waspada dengan keberadaan dan gigitan nyamuk ini.

Setelah mengetahui beberapa mitos seputar gigitan nyamuk diatas, Bunda kini bisa lebih tepat dalam memberikan proteksi demi mencegah gigitan nyamuk. Salah satu proteksi ampuh dari gigitan nyamuk yang bisa Bunda andalkan dan terbukti ampuh adalah dengan menggunakan Konicare Minyak Kayu Putih Plus yang dapat mencegah gigitan nyamuk serta serangga lainnya.

Dengan kehangatan khas kayu putih serta kandungan dari berbagai bahan alami, Bunda bisa mengoleskan minyak kayu putih ini pada anak-anak di rumah sehabis mandi. Badan jadi hangat, tubuh pun terlindungi dari gigitan nyamuk. Minyak kayu putih ini juga bisa Bunda gunakan untuk mengatasi masalah perut kembung, serta mencegah masuk angin. Cocok digunakan oleh anak-anak dan juga orang dewasa.

Artikel Lainnya

Komentar Bunda

makasih infonya

makasih infonya

humai

terimakasih infonya

Lihat Komentar Lainnya

Copyright 2009 - 2022 Konimex. All right reserved
Copyright 2009 - 2022 Konimex.
All right reserved