Bunda, sudah bukan rahasia lagi jika Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang tersebar dari Sabang hingga Marauke. Tidak heran dengan kemajemukan budayanya, tanah air ini memiliki banyak sekali mitos yang berkembang di masyarakat. Masing-masing daerah pun kadang memiliki mitos yang berbeda.Seiring dengan perkembangan jaman, lambat laun mitos tersebut terkikis karena kebenaranya dipertanyakan. Banyak Bunda yang saat ini tidak percaya lagi dengan mitos, namun disisi lain, ada juga sebagian Bunda yang masih percaya dengan berbagai mitos yang beredar. Berikut ini adalah beberapa mitos perilaku anak yang masih berkembang di masyarakat.
Mitos yang berkembang di masyarakat bahwa bayi boleh tidur dalam posisi miring atau tengkurap. Faktanya, bayi yang baru saja lahir harus selalu tidur dengan posisi terlentang bukan tengkurap atau miring. Hal ini dianjurkan untuk mengurangi resiko kematin mendadak pada bayi. Sayangnya hingga saat ini banyak dokter anak kurang memberikan informasi yang tepat seputar posisi tidur bayi yang aman.
Mitos yang satu ini juga sering Bunda dengar, dimana bayi yang terlalu sering digendong kelak ia akan menjadi anak yang manja. Hal ini tentu saja tidak benar, karena bayi memerlukan sentuhan, pelukan, dan mereka juga perlu digendong oleh kedua orang tuanya. Jika bayi menangis bisa jadi karena meraka lapar, sakit, buang air kecil, atau karena ingin diperhatikan. Gendong si kecil dan lakukan sesering yang Bunda bisa.
Bunda si kecil suka mengisap jarinya? Jangan khawatir dahulu Bunda. Memang banyak mitos dan penelitian yang mengatakan kebiasaan mengisap jari ini akan mengakibatkan gigi depan si kecil maju atau tonggos. Hal ini belumlah tentu benar karena tergantung dari beberapa faktor. Misalnya saja, berapa lama, seberapa sering serta besarnya tekanan hisap saat si kecil menghisap jari-jainya dalam sehari. Perlu Bunda ketahui, kebiasaan menghisap jari yang bertahan antara 36 dan 48 bulan dapat meningkatkan resiko majunya gigi depan secara signifikan.
Bunda mitos yang satu ini sering kali kita mendengar di masyarakat. Ketika baru lahir, bayi sering sekali di bedong (ikat) agar kelak saat ia besar nanti, kakinya akan lurus tidak berbentuk O atau A. Sejalan dengan waktu, mitos ini terkikis, karena memang tidak benar. Perlu Bunda ketahui, semua kaki bayi memang bengkok pada awalnya. Hal ini berkaitan dengan posisi bayi yang meringkuk di dalam rahim. Seiring dengan pertumbuhanya dan semakin kuatnya tulang di kecil, kakinya akan lurus dengan sendirinya. Perkembangan fisiologis kaki memang seperti itu.
jesicasinambela
thanks infonya