Anak Suka Mengigau, Perlukah Bunda Khawatir?

Di tengah tidur lelap, tiba-tiba Si Kecil berbicara sendiri. Kadang ia tertawa, menyebut nama, atau bahkan menangis hingga membuat Bunda terkejut. Fenomena ini dikenal dengan sebutan mengigau, dan meski sering mengejutkan, biasanya tidak selalu menandakan masalah serius.

Kebanyakan anak usia 2 tahun ke atas mulai banyak mengalami hal baru: bisa berjalan lancar, berbicara dengan kalimat sederhana, hingga belajar mengekspresikan penolakan atau keinginannya. Semua pengalaman ini begitu berkesan, sehingga tidak jarang terbawa sampai ke alam tidur dalam bentuk igauan.

Mengapa Anak Bisa Mengigau?

Ada beberapa faktor yang dapat memicu anak mengigau, di antaranya:

  • Terlalu lelah bermain. Aktivitas fisik berlebihan membuat otak anak sulit tenang saat tidur.
  • Pengalaman emosional yang kuat. Bisa dari rasa takut, cemas, atau peristiwa mengejutkan di siang hari.
  • Stimulasi harian. Hal-hal menyenangkan pun bisa terbawa ke dalam mimpi, lalu muncul sebagai igauan.

Mengigau sesekali biasanya tidak berbahaya. Namun, jika terlalu sering dan disertai ekspresi ketakutan, Bunda perlu lebih waspada.


Cara Membantu Anak Mengurangi Mengigau

Ada beberapa langkah sederhana yang dapat Bunda lakukan untuk membantu Si Kecil tidur lebih tenang:

  1. Atur pola tidur teratur. Tidurkan anak di jam yang konsisten setiap malam, sehingga tubuhnya terbiasa dengan ritme istirahat yang baik.
  2. Batasi aktivitas menjelang tidur. Hindari anak terlalu banyak bermain fisik di malam hari agar tidak kelelahan.
  3. Mengkondisikan suasana kamar tidur yang nyaman. Ciptakan kamar yang bersih dan rapi agar anak merasa tenang saat beristirahat. Suasana kamar yang nyaman membantu tidurnya lebih nyenyak dan mengurangi kemungkinan ia mudah terbangun. Sebagai langkah berjaga-jaga, pastikan tidak ada benda di lantai yang dapat membahayakan Si Kecil jika sampai mengigau sambil berjalan dalam tidurnya, ya Bun.
  4. Perhatikan isi igauan. Jika anak mengigau sambil tertawa, biasanya aman. Tapi jika sering tampak ketakutan sambil menyebut hal yang mengkhawatirkan, penting untuk mencari tahu penyebabnya.
  5. Jaga kenyamanan fisiknya. Kulit yang kering atau tidak nyaman bisa membuat anak lebih gelisah saat tidur. Pastikan kulitnya tetap lembap agar ia merasa lebih nyaman dan tidurnya lebih nyenyak.

Saat Mengigau Jadi Sinyal Waspada

Kalau igauan anak sering berupa kata-kata seperti “sakit” atau “ampun,” cermati kesehariannya. Bisa jadi ada pengalaman tidak menyenangkan yang dialaminya bersama pengasuh, teman, atau dari suasana rumah yang penuh konflik.

Jika penyebabnya tidak jelas dan igauan terus berulang, sebaiknya konsultasikan ke psikolog anak agar Si Kecil mendapat bantuan yang tepat. Mengigau bisa menjadi sinyal adanya beban emosi yang dipendam anak, dan lebih baik ditangani sejak dini agar tidak mengganggu kesehatan jiwanya.

Tidur Nyaman dengan Kulit Lembut yang Terjaga Kelembapannya

Selain pola tidur yang teratur dan suasana kamar yang kondusif, kenyamanan fisik juga berperan penting dalam kualitas tidur anak. Kulit yang lembap dan sehat membantu Si Kecil merasa lebih rileks, sehingga tidurnya pun lebih nyenyak.

Bunda dapat menambahkan rutinitas sederhana dengan mengoleskan Konicare Natural Baby Lotion secara rutin 2–3 kali sehari, setiap habis mandi dan menjelang tidur. Mengandung Olive Oil dan Jojoba Oil yang aman untuk memberikan kelembutan pada kulit bayi, serta Allantoin sebagai Moisture Lock agar kulit tetap lembap sepanjang hari. Formulanya lembut, teksturnya ringan, dan sudah teruji klinis Hypoallergenic, sehingga aman digunakan bahkan sejak bayi baru lahir.

Sentuhan lembut dari Bunda bukan hanya membantu menjaga kulit Si Kecil tetap halus dan sehat, tetapi juga menghadirkan rasa aman sebelum tidur. Jika Bunda menyukai artikel ini dan ingin membaca artikel menarik lainnya, jangan lupa bergabung di Bunda VIP Club, ya!



Artikel Terkait

BACK TO TOP