Bayi baru lahir (newborn) membawa kebahagiaan tersendiri bagi orang tuanya maupun keluarga yang lain. Meski bayi akan tidur hampir sepanjang hari, siapa pun yang melihatnya bisa ikut merasakan kedamaiannya. Namun, tak jarang bayi baru lahir sering kaget bila mendengar suara-suara cukup keras. Hal ini tak jarang menimbulkan kekhawatiran pada orang tua. Sebenarnya Ibu tak perlu mengkhawatirkan hal tersebut, karena merupakan hal wajar bagi bayi baru lahir hingga berusia 4-5 bulan.
Sentakan bayi baru lahir saat tidur seperti kaget adalah bentuk dari suatu refleks primitif sebagai bagian dari mekanisme adaptasi manusia. Refleks kejut (startle reflex) tersebut dikenal sebagai “refleks Moro”, yang membantu bayi beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Saat tersentak kaget seringkali bayi tetap terlelap. Hanya kedua tangannya yang terentang, dan kadang-kadang juga menangis.
Saat bayi kaget juga menandakan otot-otot refleksnya bekerja dengan baik, sekaligus memperlihatkan daya pendengarannya berfungsi dengan baik. Malah bayi yang tidak kaget, atau lemah refleksnya, perlu dikhawatirkan. Bisa jadi hal itu disebabkan oleh trauma saat lahir, atau sebab-sebab lain, seperti pengaruh obat-obatan, adanya penyakit, atau lainnya. Kalau hal itu diketahui sejak dini, dokter akan melakukan beberapa tes untuk memastikan hal tersebut.
Untuk melihat bagaimana refleks Moro bekerja pada bayi baru lahir, Ibu dapat meletakkan bayi di atas alas yang lembut. Angkat sedikit kepalanya dengan lembut (bukan badannya), sekadar mengangkat berat badannya dari alas. Lepaskan sebentar pegangan Ibu pada kepala bayi (lakukan hati-hati), dan cepat ditopang lagi. Kepala bayi akan terkulai sesaat ke belakang. Respons normal bayi adalah membuka matanya dan terlihat seperti tertegun. Kedua lengan bayi harus digerakkan ke samping dengan telapak tangan ke atas dan lentur. Mungkin ia akan menangis sebentar. Begitu refleksnya berakhir, lengan bayi akan kembali menempel tubuhnya dan lama-kelamaan menjadi lentur. Hal ini adalah refleks normal pada bayi baru lahir. Kemampuan refleks Moro sudah ada beberapa saat sejak bayi lahir dan perlahan-lahan akan menghilang. Biasanya dokter akan memeriksa refleks Moro pada bayi-bayi prematur yang lahir setelah usia 28 minggu. Refleks Moro biasanya akan mencapai sempurna setelah usia kandungan melewati minggu ke-34 (trimester ketiga).
Ada beberapa cara yang bisa Ibu lakukan agar bayi tidak sering kaget, yakni:
1. Saat Ibu hendak memindahkan bayi tidur ke dalam boksnya, atau di atas tempat tidur lain, dekatkan dulu ia dengan tubuh Ibu.
2. Peluklah sesaat sebelum Ibu melepaskannya. Begitu bayi merasakan kasurnya, biasanya ia akan merasa cukup nyaman.
3. Bedonglah bayi cukup rapat untuk memberinya rasa nyaman dan aman.
4. Menyusui bayi sambil berbaring bersamanya membantu bayi lebih tenang, selain bisa memberikan kesempatan Ibu untuk beristirahat.
Apabila Ibu merasa khawatir jika bayi Ibu sering kaget atau justru kurang reaktif, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli perkembangan anak. Pengenalan dan pemeriksaan untuk mengetahui gejala kelainan sejak dini sangat membantu dalam tumbuh kembang bayi.
source :https://www.ibudanbalita.com/artikel/bayi-sering-kaget-tak-perlu-dikhawatirkan