Bermain Selesai, Tanggung Jawab Dimulai: Ajarkan Anak Merapikan Mainan

Pemandangan rumah yang penuh dengan mainan berserakan mungkin sudah jadi hal biasa ya, Bun. Tapi tahukah Bunda, mengajarkan anak merapikan mainan bukan sekadar soal kerapian? Lebih dari itu, ini adalah langkah kecil yang berdampak besar untuk tumbuh kembang dan karakter anak ke depannya.

Merapikan Mainan = Latihan Tanggung Jawab Sejak Dini

Saat anak diajak bertanggung jawab atas barang miliknya sendiri, seperti membereskan mainan setelah bermain, mereka sedang belajar tentang konsekuensi, tanggung jawab, dan kebiasaan hidup yang teratur. Tentu ini bukan hal yang langsung dikuasai dalam sehari, ya Bun, tapi bisa dilatih sedikit demi sedikit dengan pendekatan yang lembut dan konsisten.


Daripada memarahi anak saat lupa membereskan mainan, Bunda bisa mengajaknya membereskan bersama sambil berkata, “Yuk, bantu si boneka pulang ke rumahnya.” Dengan begitu, anak belajar tanpa merasa tertekan.


Melatih Kemandirian dan Rasa Memiliki

Anak yang terbiasa diberi ruang untuk bertanggung jawab terhadap miliknya akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri. Mereka tahu bahwa ada proses setelah bersenang-senang, yaitu merapikan kembali.

Ini juga menumbuhkan rasa memiliki, bahwa mainannya berharga dan perlu dirawat.


Stimulasi Ringan yang Bermanfaat

Aktivitas merapikan mainan juga bisa menjadi bentuk stimulasi yang sederhana namun efektif, lho Bun. Saat anak menyusun balok berdasarkan warna atau memasukkan mainan ke dalam kotak, mereka sedang belajar mengenali bentuk, warna, dan keteraturan.


Selain itu, rutinitas ringan seperti ini membantu anak melatih fokus dan kemampuan menyelesaikan tugas. Aktivitas fisik yang terarah dan konsisten juga membantu anak merasa lebih tenang dan percaya diri.


Cara Bangun Kebiasaan Anak Usia Dini Merapikan Mainan

Agar kebiasaan ini terbentuk secara alami dan menyenangkan, Bunda bisa mulai dengan beberapa langkah berikut:


1. Ajak Merapikan Sambil Bernyanyi Ceria

Setelah waktu bermain selesai, ajak anak membereskan mainan sambil menyanyikan lagu favorit. Suasana yang ceria membuat proses belajar terasa seperti bagian dari permainan.

2. Gunakan Rak atau Kotak Berlabel Gambar

Tempelkan gambar atau warna pada tempat penyimpanan agar anak lebih mudah mengenali tempat masing-masing mainan. Ini juga membantu perkembangan logika dan keterampilan klasifikasi.

3. Libatkan Anak Lewat Aktivitas Praktis

Luangkan waktu 10–15 menit setiap hari untuk membereskan mainan bersama. Biarkan anak mencoba sendiri dengan panduan lembut dari Bunda, dan berikan pujian atas usahanya.


Merapikan Mainan = Momen Bonding Juga, Lho!

Bunda bisa memanfaatkan momen ini untuk ngobrol ringan sambil merapikan mainan bersama. Tanyakan, “Tadi mainan mana yang paling seru?” atau “Besok mau main yang mana duluan?”. Percakapan seperti ini membuat anak merasa dihargai, didengar, dan disayangi.


Merapikan mainan bukan hanya soal kerapian, Bun, tapi juga cara sederhana menanamkan tanggung jawab dan kebiasaan baik sejak dini. Semua bisa dimulai dari rutinitas kecil yang hangat, termasuk memberikan pelukan atau pijatan lembut setelah bermain, ditemani kehangatan dan wangi lembut premium essential oil yang menenangkan dari Konicare Minyak Telon. Untuk setiap momen sederhana yang penuh kasih, Konicare selalu siap mendampingi.




Artikel Terkait

BACK TO TOP