Nature & Health

Kenali 4 Penyebab Muntah pada Bayi dan Cara Cepat Mengatasinya

Jika bayi Bunda sering mengalami muntah, sebetulnya kondisi tersebut sangat wajar terjadi. Meski begitu, Bunda tetap tidak boleh meremehkannya, ya. Perlu diketahui pula bahwa muntah tidak sama dengan gumoh. Muntah terjadi karena isi perut keluar secara paksa melalui mulut, sedangkan gumoh biasanya terjadi pada bayi setelah menyusu dan mengalir keluar dari mulut tanpa adanya kontraksi perut.

Nah, ada cukup banyak faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya muntah pada bayi. Bunda bisa mencari tahu beberapa di antaranya berikut ini.

 

Masalah Makanan

Berapa usia si kecil saat ini? Apabila bayi masih dalam usia beberapa bulan pertamanya, kemungkinan besar muntah yang dialaminya disebabkan oleh masalah makanan. Salah satu yang paling sering terjadi adalah overfeeding atau terlalu banyak diberi susu. Cara mengatasinya adalah dengan mengurangi jumlah pemberian susu pada si kecil.

Masalah makanan lain yang juga biasanya menyebabkan muntah pada bayi adalah alergi. Biasanya, muntah yang terjadi akibat alergi juga disertai dengan beberapa gejala lain seperti gatal-gatal, kulit memerah, hingga muncul ruam di bagian kulit tertentu.

 

Stenosis Pilorus

Muntah pada bayi yang disebabkan oleh stenosis pilorus umumnya terjadi saat usia dua minggu hingga empat bulan. Stenosis pilorus adalah kondisi di mana bayi mengalami muntah hebat berkepanjangan akibat terjadinya penebalan otot pada ujung perut. Akibat kondisi ini, makanan jadi susah masuk ke usus sehingga akhirnya dikeluarkan kembali melalui mulut.

Gejala utama dari stenosis pilorus adalah muntah hebat selama 15-30 menit setiap kali selesai makan. Muntah yang disebabkan kondisi ini harus segera ditangani oleh dokter, Bunda. Namun, tenang saja, kondisi ini termasuk langka atau sangat jarang terjadi pada bayi.

 

Infeksi virus atau bakteri

Infeksi virus atau bakteri ini memang paling sering menjadi penyebab muntah pada bayi. Saat si kecil mengalami muntah dengan disertai diare, sakit perut, menurunnya nafsu makan, bahkan hingga demam, kemungkinan besar infeksi virus atau bakteri inilah yang menjadi penyebabnya. Infeksi virus atau bakteri ini biasanya menular, jadi sangat mungkin jika anak juga tertular dari lingkungan sekitar.

Idealnya, muntah pada bayi yang disebabkan infeksi virus atau bakteri akan berhenti sendiri dalam waktu 12-24 jam. Namun, Bunda bisa membuat si kecil lebih nyaman dengan terus mendampinginya beristirahat dan mengusapkan Konicare Minyak Kayu Putih untuk memberikan rasa hangat pada tubuh.

 

Refluks asam lambung / gumoh

Bayi yang berusia beberapa bulan pertama sangat wajar mengalami gumoh. Namun, apabila gumoh tersebut cenderung memburuk dan membuat muntah si kecil lebih hebat, bisa jadi ia mengalami refluks asam lambung atau GERD. Kondisi ini bisa terjadi jika otot di bagian bawah esofagus terlalu rileks sehingga membuat isi perut kembali naik.

Jangan panik, Bunda bisa menangani kondisi tersebut dengan mengurangi pemberian ASI atau porsi makanan. Lalu, sekitar tiga puluh menit setelah makan, coba posisisikan si kecil seaman dan senyaman mungkin agar ia bisa lebih mudah bersendawa.

 

Itulah beberapa faktor yang umumnya menjadi penyebab muntah pada bayi. Apabila muntah si kecil bertambah hebat atau kondisi si kecil semakin parah, Bunda harus segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, ya. Semoga bermanfaat!

 

Photo Credit: Ben_Kerckx (Pixabay)

Artikel Lainnya

Komentar Bunda

jusss

makasih

mamany

terimakasih infonya

vita

terimakasih informasinya

Lihat Komentar Lainnya

Copyright 2009 - 2022 Konimex. All right reserved
Copyright 2009 - 2022 Konimex.
All right reserved