Bayi

5 Alergi yang Sering Dialami Si Kecil

Si Kecil pernah mengalami gejala alergi pada kulit seperti gatal dan kemerahan? Perubahan pola hidup masyarakat modern saat ini dapat menghasilkan lingkungan yang memudahkan terjadinya alergi. Alergi bisa terjadi saat sistem imunitas tubuh Si Kecil bereaksi terhadap benda asing. Hal ini seringkali dapat mengganggu aktivitas Si Kecil. Apa saja sih jenis alergi tersebut? Yuk kenali 5 penyakit alergi yang bisa dialami Si Kecil!

Alergi dingin

Alergi merupakan salah satu gangguan sistem kekebalan. Alergi dingin merupakan reaksi tubuh Si Kecil terhadap suhu dingin. Penyakit yang juga disebut urtikaria dingin ini dapat menyebabkan kulit Si Kecil menjadi merah, bengkak dan gatal apabila terpapar suhu dingin. Selain itu, dalam beberapa kasus Si Kecil akan mengalami bersin-bersin atau flu hanya di pagi hari sebagai gejala.

Untuk mengatasi alergi ini, Bunda harus menghindarkan Si Kecil dari alergen, yang dalam kasus ini adalah suhu dingin. Pakaikanlah baju yang lebih hangat untuk Si Kecil. Bawa Si Kecil berjemur di bawah sinar matahari yang hangat untuk menaikkan suhu badannya. Bunda juga dapat menggunakan Konicare Minyak Telon Plus untuk membuat Si Kecil merasa hangat.  

 

Alergi obat

Reaksi obat pada kulit Si Kecil merupakan hasil dari pelepasan histamine. Ini karena tubuh Si Kecil cenderung lebih sensitif dengan obat-obatan daripada orang dewasa. Gejalanya adalah biduran, kulit kemerahan dan gatal. Bisa juga disertai gejala mata merah, pembengkakan mulut dan tenggorokan.

Dalam kasus yang berat, segera konsultasikan penanganan alerginya ke dokter anak si Kecil ya Bun.

Alergi makanan

Reaksi sistem imun Si Kecil sesaat setelah memakan makanan tertentu dapat menimbulkan alergi makanan. Gejalanya bervariasi, bisa berupa biduran, pembengkakan pada kulit, bibir, lidah dan saluran napas. Bisa juga ruam mirip campak serta gangguan pencernaan seperti diare. Jenis makanan yang sering menimbulkan alergi diantaranya susu, telur, kacang, makanan laut dan lainnya.

Untuk menangani alergi jenis ini, Bunda bisa melakukan evaluasi kembali makanan apa saja yang baru dikonsumsi yang berbeda dari biasanya dan kemungkinan bisa menjadi penyebab alerginya, setelah itu, Bunda bisa langsung konsultasikan ke dokter ya.

Eksim atopik

Eksim atopik merupakan kondisi ruam pada kulit yang terjadi bila Si Kecil berbakat atopi. Yaitu anak yang punya riwayat kepekaan dalam keluarganya. Faktor penyebabnya bisa berkaitan dengan faktor genetik, obat –obatan, faktor lingkungan dan imunitas kulit. Penyakit ini dapat dipicu oleh makanan seperti susu, telur, kedelai, kacang tanah, dan juga tungau debu rumah.

Eksim ini paling sering muncul saat Si Kecil berusia kurang dari 1 tahun. Penyakit ini bisa menimbulkan lesi (melepuh) di kulit dan wajah. Bisa juga dalam bentuk bintil, kemerahan, keropeng, penebalan kulit dan lepuh halus.

Untuk penanganan alergi ini, mulailah dengan mengganti menu makanan yang menyebabkan alergi, hindari paparan sinar matahari langsung agar kulit tidak terbakar atau berkeringat yang bisa memperparah iritasi kulit dan usahakan untuk menggunakan pakaian berbahan katun karena lebih lembut untuk kulit.

Dermatitis kontak alergik

Ini adalah reaksi alergi pada kulit akibat kontak dengan bahan kimia tertentu. Jenis alergi ini akan terjadi bila Si Kecil mempunyai kulit yang hipersensitif atau sangat peka. Gejala dermatitis kontak alergi adalah gatal, timbul bercak, kemerahan, lalu bengkak, berbintil dan lepuh.

Penyebabnya bisa dari bahan kimia deterjen, obat, antiseptik, getah sayuran, pestisida, serbuk tanaman hingga pemakaian gelang, anting, sepatu, sandal, tekstil dan lainnya. Untuk mengobati alergi ini, Bunda bisa meminta resep salep dari dokter.

Alergi bisa muncul karena genetik maupun lingkungan. Hal ini tidak dapat disembuhkan namun tetap bisa dikendalikan. Bunda bisa melakukan tes bakat alergen pada Si Kecil sejak dini sebagai langkah pencegahan. Bunda juga bisa memberikan Konicare Gel Pengurang Gatal untuk mengurangi rasa gatal yg ditimbulkan oleh alergi agar tidak semakin parah karena digaruk

 

Photo credit: pexels.com

Artikel Lainnya

Komentar Bunda

mamany

terimakasih infonya

terima kasih konicare

terimakasih

Lihat Komentar Lainnya

Copyright 2009 - 2022 Konimex. All right reserved
Copyright 2009 - 2022 Konimex.
All right reserved