Ini 5 Penyebab Area Kewanitaan Terasa Bengkak saat Hamil

Apakah Bunda pernah merasa area kewanitaan tampak lebih bengkak saat hamil, terutama menjelang Hari Perkiraan Lahir (HPL)?


Kalau iya, jangan buru-buru khawatir, ya. Kondisi ini sebenarnya cukup wajar terjadi selama kehamilan. Tubuh Bunda sedang mengalami banyak perubahan, baik secara hormonal maupun fisik, termasuk meningkatnya aliran darah ke area panggul. Inilah yang membuat pembengkakan ringan di area vagina bisa saja muncul, terutama saat usia kehamilan makin bertambah.


Meski umumnya normal, penting bagi Bunda untuk mengenali penyebabnya. Vagina yang terasa bengkak bisa dipicu oleh berbagai faktor. Ada yang tergolong alami, namun ada juga yang perlu perhatian lebih. Yuk, kita bahas satu per satu.


1. Perubahan Alami Selama Kehamilan

Saat hamil, tubuh memproduksi lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan Si Kecil di dalam kandungan. Peningkatan aliran darah ini juga berdampak pada area sekitar vagina dan dapat menimbulkan sensasi bengkak atau terasa penuh. Umumnya, kondisi ini tidak berbahaya dan akan mereda dengan sendirinya. Namun, jika disertai rasa nyeri atau gatal, ada baiknya Bunda memeriksakan diri untuk memastikan tidak ada penyebab lain.


2. Aktivitas Seksual

Berhubungan intim saat hamil pada dasarnya aman dilakukan, selama dilakukan dengan lembut dan saling menjaga kenyamanan. Namun, jika frekuensinya terlalu sering atau dilakukan dengan gerakan yang terlalu kuat, bisa saja memicu iritasi dan pembengkakan di area vagina.


Agar tetap nyaman, penting bagi Bunda untuk menjaga komunikasi dengan pasangan. Luangkan waktu untuk foreplay, dan jika dirasa kurang pelumas alami, Bunda dapat menggunakan pelumas berbahan aman untuk menghindari gesekan berlebih.


3. Infeksi Jamur atau Bakteri

Infeksi di area kewanitaan juga dapat menjadi penyebab pembengkakan. Biasanya disertai dengan gejala lain seperti keputihan berlebih, bau tak sedap, rasa perih, atau gatal yang mengganggu. Infeksi jamur dan bakteri memang cukup umum terjadi selama kehamilan karena perubahan hormon dapat mengganggu keseimbangan pH vagina.


Jika Bunda mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar bisa ditangani dengan tepat. Hindari juga penggunaan sabun dengan kandungan yang terlalu kuat atau berisiko mengiritasi, dan pastikan area kewanitaan tetap bersih serta kering untuk mencegah iritasi semakin parah.


4. Alergi atau Iritasi dari Produk Tertentu

Selain karena perubahan hormonal atau infeksi, pembengkakan juga bisa dipicu oleh reaksi alergi. Misalnya dari sabun kewanitaan, tisu basah, pantyliner, atau pembalut yang mengandung bahan kimia tertentu.


Jika Bunda mulai merasakan gatal, kemerahan, atau pembengkakan setelah menggunakan produk tertentu, sebaiknya hentikan pemakaiannya. Pilih produk dengan bahan yang lembut dan aman untuk kulit sensitif. Dan jangan lupa, hindari berbagi alat kebersihan pribadi agar area sensitif tetap terjaga dengan baik.


5. Varises di Area Vulva

Mungkin belum banyak Bunda yang tahu, bahwa varises tidak hanya muncul di kaki. Saat hamil, varises juga bisa berkembang di area vulva akibat pembuluh darah di sekitar vagina yang membesar karena tekanan dari rahim yang semakin berat. Akibatnya, aliran darah melambat dan dapat menumpuk, sehingga membuat area vagina tampak lebih bengkak dan menonjol.


Meski kondisi ini tidak berbahaya, rasa tidak nyaman yang muncul tetap perlu diperhatikan. Namun tenang, varises vulva biasanya akan mereda dengan sendirinya setelah Bunda melahirkan. Jika nyerinya mulai mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.


Pentingnya Memilih Perawatan Area V yang Tepat

Berbagai penyebab di atas memang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, tapi sebagian besar dapat diatasi dengan perawatan yang tepat dan langkah pencegahan sederhana.


Perubahan pada area kewanitaan selama kehamilan mungkin terasa mengejutkan, tetapi sebagian besar merupakan bagian alami dari proses membawa kehidupan baru ke dunia. Apa pun penyebabnya, menjaga area tersebut agar tetap bersih, lembut, dan nyaman tetap menjadi langkah penting dalam merawat diri.


Sebagai pilihan perawatan harian, Bunda bisa menggunakan Konicare Natural V Cream yang diformulasikan dengan bahan alami seperti Ekstrak Daun Sirih, Tea Tree, dan Lavender Oil. Kombinasi ini membantu meredakan gatal di daerah kewanitaan akibat keputihan, iritasi ringan, atau penggunaan pembalut, tanpa menimbulkan rasa perih pada kulit area sensitif. Tidak hanya itu, formula bahan alami juga aman digunakan oleh ibu hamil, sehingga Bunda bisa merasa lebih tenang saat merawat diri di masa kehamilan.


Jika Bunda ingin terus mendapatkan informasi dan tips seputar kehamilan serta perawatan diri, yuk bergabung di Konicare VIP Club. Temukan konten eksklusif dan insight terpercaya yang bisa mendampingi setiap langkah Bunda, dari masa kehamilan hingga merawat Si Kecil.




Artikel Terkait

BACK TO TOP